Salin Artikel

Gara-gara Wali Kota Vs Menkumham, Jalan Gelap hingga Bau Menyengat di Lapas Tangerang

Salah satunya dirasakan Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang. Jumadi sebagai Kalapas mengatakan bahwa yang paling berdampak adalah layanan pengambilan sampah.

"Sampah enggak diambil, kalau lampu jalan raya depan jadi gelap. Khawatir saja kalau ada anak-anak yang menyeberang, bahaya," kata Jumadi pada Selasa (16/07/2019).

Namun, dia mengatakan penerangan hanya terganggu di area jalan raya, tak ada gangguan penerangan secara langsung di dalam Lapas.

Sementara untuk persoalan sampah, Jumadi mengatakan bahwa pihak lapas akhirnya membuang sampah di tanah kosong yang masih menjadi bagian lahan milik lapas.

"Kita buang di situ saja, nanti kita bungkus dengan karung dan plastik biar enggak bau," tambah Jumadi.

Hal senada juga dirasakan Kalapas Wanita dan Anak Klas 2B Tangerang, Prihartati. Dia mengatakan sampah sudah menumpuk di dalam Lapas dan belum juga ada solusi.

"Sampah biasa pagi diangkut hari ini nggak. Kemarin pagi juga nggak, tapi sore kemarin tiba-tiba diangkut," kata Prihartati saat ditemui pada Selasa.

Dia mengatakan sampah yang terdiri dari tiga gerobak itu menumpuk di dalam Lapas. Hal ini membuat bau menyengat menyebar ke area dalam Lapas.

Sementara itu, Kepala Urusan Umum Lapas Wanita dan Anak Kota Tangerang Ismayanto mengatakan dia sudah menghubungi Dinas Lingkungan Hidup.

"Tadi sudah hubungi katanya besok pagi mau diambil, kita lihat besok," kata dia.

Prihartati menambahkan, untuk penerangan jalan raya di depan Lapas dia mengatakan tidak ada dampak apapun.

"Mungkin, karena depan ini jalan protokol, kalau dimatiin kan yang rugi pengendara juga," ucap Prihartati.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah sebelumnya menyatakan Pemkot menghentikan layanan penerangan jalan umum, perbaikan drainase, dan pengangkutan sampah di lahan perkantoran milik Kementerian Hukum dan HAM.

Keputusan ini dibuat karena dirinya keberatan dengan pernyataan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang menyebut Pemkot Tangerang menghambat perizinan dilahan Kemenkumham. Arief menunggu penjelasan dari Kemenkumham mengenai pernyataan itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/16/15144431/gara-gara-wali-kota-vs-menkumham-jalan-gelap-hingga-bau-menyengat-di

Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke