Salin Artikel

Hanya Berhanduk, Supriyadi Selamatkan Anaknya dari Kebakaran di Koja

Satu orang tewas dan satu orang lainnya mengalami luka bakar dalam peristiwa itu.

Supriyadi (43), salah seorang korban selamat menceritakan bagaimana peristiwa tersebut terjadi. Saat itu dia sedang mandi di kamar mandi bersama yang ada di rumah kontrakan tersebut.

Selesai mandi, dia mendengar teriakan warga yang menyebutkan ada kebakaran. Dia lantas membangunkan anaknya yang sedang tidur untuk segera menyelamatkan diri.

"Ada anak saya di dalam  (kontrakan) langsung saya bangunin, saya mau masuk enggak jadi api sudah di depan muka," kata dia.

Dengan hanya menggunakam handuk, Supriyadi masih sempat menyelamatkan anaknya. Barang-barang di rumahnya terpaksa ia biarkan hangus terbakar.

Ia langsung berlari ke arah sumur yang cukup jauh dari lokasi untuk mengambil air. Berbekal sebuah ember, dia bersama-sama warga lainnya mencoba memadamkan api.

Namun angin bertiup kencang sehingga api dengan cepat menghanguskan total 30 petak kontrakan.

"Udah gak kuat itu sama warga bareng semua (menyiram air). Udah abis semua baru datang pemadam," ujarnya.

Saat api mulai berhasil dijinakkan dengan bantuan petugas, ia mencoba masuk ke dalam deretan kontrakan tersebut. Di salah satu kamar ia menemukan seorang warga bernama Siti (45) yang sudah hangus terbakar.

"Satu tubuhnya habis semua, kami kan tahunya pas api sebagian padam, baru kami lihat ada korban. Kami panik sih, nggak tahu ada orang di dalam atau gimana," ucapnya

Pada pukul 13.30 WIB, Supriyadi tampak mengais-ngais puing di bekas kontrakannya.

Ia berharap masih ada barang yang bisa digunakan setelah peristiwa tersebut.

"Gak sempat nyelamatin apa-apa, orang saya cuma pakai handuk doang. Ini pakaian boleh dikasih ini," ujarnya.

Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Andry Suharto menyatakan, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.

"Asal api diduga dari rumah petakan yang ditempati Ibu Eman dalam keadaan kosong. Lalu api menyambar dan makin membesar karena tiupan angin," kata Andry.

Korban tewas dan korban luka telah dibawa ke Rumah Sakit Mulyasari, Koja, Jakarta Utara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/25/16383921/hanya-berhanduk-supriyadi-selamatkan-anaknya-dari-kebakaran-di-koja

Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke