Salin Artikel

Wali Kota Bekasi Anggap Pengeluaran Rp 544 Juta Lumrah untuk Pengadaan Pakaian Anggota DPRD

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menganggap lumrah biaya pengadaan pakaian dinas bagi anggota DPRD Kota Bekasi periode 2019-2024 yang mencapai Rp 544,15 juta. Anggaran ini seluruhnya bersumber dari APBD Pemerintah Kota Bekasi.

"Rp 500 juta itu untuk seorang apa 50 orang? Kalau 50 orang, 500 bagi 50 orang berapa, ya Rp 10 juta. Kan ada jas, jas saja sudah berapa?" ungkap pria yang akrab disapa Pepen ini usai apel pagi pada Senin, (19/8/2019).

"Kecuali Rp 500 juta bagi 10 orang. Kan kalau rapat-rapat istimewa harus pakai jas, terus kalau ngambil keputusan harus pakai pakaian sipil resmi," kata dia.

Politikus Golkar yang pernah menduduki kursi ketua DPRD periode 2004-2008 ini menyebut, besaran anggaran tersebut masih dapat dimaklumi.

"Saya paham lah, saya bekas ketua DPRD. Menurut saya, itu masih sesuatu hal yang wajar. Taruhlah barang itu Rp 2 juta, kan ada pajak pasti," jelas Pepen.

"Visible lah menurut saya, enggak ada yang luar biasa," ia menambahkan.

Sebagai informasi, ada 100 pakaian sipil harian (Rp 95 juta), 50 pakaian dinas harian (Rp 85 juta), 50 pakaian sipil lengkap (Rp 186,9 juta), dan 50 pakaian sipil resmi (Rp 177,25 juta), yang akan diadakan untuk anggota dewan terpilih di Bekasi. Rincian itu tercantum dalam situs Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (sirup.lkpp.go.id)

Apabila dirata-rata, per setelnya, pakaian sipil harian seharga Rp 950.000; pakaian dinas harian Rp 1,7 juta; pakaian sipil lengkap Rp 3,7 juta; dan pakaian sipil resmi Rp 3,5 juta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/20/10213491/wali-kota-bekasi-anggap-pengeluaran-rp-544-juta-lumrah-untuk-pengadaan

Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke