Salin Artikel

Penantian Murid SD di Pekayon, Dua Tahun Belajar Lesehan, Dapat Meja-Kursi Setelah Viral

"Ada enam ruangan kelas (tanpa meja-kursi). Ada kelas 6A, 6B, 5B, 2A 2B, dan 1B," ujar Wali Kelas 6A SDN Pekayon Jaya 3, Agus Herlana (50), Jumat (13/9/2019) siang.

Enam kelas tersebut berada di gedung baru yang rampung dibangun Desember 2017 lalu. Artinya, sudah 1 tahun 9 bulan kelas-kelas tersebut tak dilengkapi meja-kursi.

Mereka kemudian membawa meja gambar sendiri dari rumah. Ada meja yang dipakai bertiga-berempat, ada pula yang digunakan sendiri.

"Dengan lesehan seperti ini kan lama-kelamaan itu anak-anak hilang konsentrasi. Apalagi di kelas saya, misalnya, kan enggak semua bawa tentengan meja. Ada yang membungkuk, ada yang di lantai," ujar Agus.

"Saya kira, ini masyarakat di sini, terutama orangtua siswa, kan ada yang mampu beli ya bawa, ada yang enggak mampu ya lesehan. Mereka benar-benar lesehan membungkuk," imbuhnya.

Jadi sorotan, datang mendadak

Keadaan ini langsung jadi sorotan berbagai media massa. Aneka foto yang menampilkan anak-anak itu tetap bersemangat belajar kendati tidak duduk di kursi dan menulis di meja beredar di jagat maya.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi heran dengan keadaan ini. Pasalnya, pengadaan mebel untuk sekolah-sekolah negeri di Bekasi sudah dianggarkan sejak awal tahun 2019.

"Harus diadakan bukan secepatnya, tapi sudah lewat. Harusnya (meja-kursi baru) sudah bisa dipakai di awal tahun anggaran. Kan sudah ada pembelian untuk meubelair (sekolah)," ujar pria yang akrab disapa Pepen itu di kantornya, Jumat siang.

"Hari ini akan saya lihat. Itu (meja-kursi) kan (membelinya lewat) e-katalog. Tinggal panggil, tawar, jadi sudah. Itu mah cepat. Enggak kayak tender-tenderan," imbuh dia.

Minggu (15/9/2019), meja-kursi yang dinanti itu mendadak datang dalam jumlah lengkap ke SDN Pekayon Jaya 3.

Para guru dan pegawai sekolah sampai bermalam di sekolah guna membereskannya agar siap dipakai para murid pada Senin (16/9/2019). Meja-kursi yang baru datang itu berbeda-beda tiap kelas, namun sama-sama terbuat dari berangka besi.

"Total 240 set meja-kursi. Ada tiga truk, dua kali balik. Itu malam pukul 01.00 terakhir," kata Deni Hilmana, Wali Kelas 6B SDN Pekayon Jaya 3, Senin.

Deni mengaku sudah hampir dua tahun mengajar para murid yang duduk lesehan. Beberapa waktu ke belakang, sekolahnya cuma memiliki beberapa meja-kursi kayu yang sudah tidak layak pakai karena lapuk. Maka, kabar kedatangan 240 set meja-kursi itu begitu dinanti.

"Biasanya kan (murid) pada keluar masuk, tadi di kelas mah diam saja. Semua pada senang lah," kata Deni.

Kenapa meja-kursi itu datang mendadak?

Anggota fraksi PDI-P DPRD Kota Bekasi Nico Godjang mempertanyakan proses pengadaan meja-kursi untuk SDN Pekayon Jaya 3 yang terbilang tiba-tiba.

"Kalau enggak viral seperti ini, ya, ini bisa lima tahun atau enggak tahu kapan (pengadaan). Karena, laporan dari pihak sekolah, setiap bulan selalu melaporkan tapi enggak pernah direspons. Jadi jangan pernah takut kalau ada persoalan tapi enggak ada tanggapan. Viralkan saja,” kata dia, Senin.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah menjamin bahwa pengadaan meja-kursi tersebut tidak maladministrasi meskipun terkesan tiba-tiba.

Inayatullah mengatakan, ratusan meja-kursi itu sudah diadakan sejak lama, tetapi tersebar di ragam sekolah yang dimerger Pemkot Bekasi.

"Bangku-bangku itu kita adakan 2019 ini, cuma agak lambat karena kita cari dulu dari hasil merger sekolah. Tidak (pakai) anggaran (baru), kita memanfaatkan yang sudah ada di sekolah," jelas pria yang akrab disapa Inay itu kepada wartawan, Senin.

"Semalam kita ambil langkah, ya sudah, kita percepat 24 jam. Sekarang mah tidak (pakai) anggaran. Kita memanfaatkan yang ada di sekolah, masing-masing kita sisir, kita manfaatkan dulu," lanjut dia.

Ia mengatakan, jajarannya memang sudah memperoleh anggaran untuk pengadaan mebel di sekolah-sekolah negeri.

Rencananya, mebel-mebel itu bakal bisa dipakai paling cepat per Oktober 2019. Selama menanti mebel yang baru datang, sambung Inay, SDN Pekayon Jaya 3 bakal memakai meja-kursi eks sekolah merger dulu.

"Jadi gini, kalau misal yang baru ada, sudah turun dikasih, yang lama dibalikin lagi kembali ke semula di tempat (sekolah) merger," kata Inay.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/17/07114151/penantian-murid-sd-di-pekayon-dua-tahun-belajar-lesehan-dapat-meja-kursi

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke