Salin Artikel

Alasan Dokter Mangku Sitepoe Bantu Obati Pasien dengan Tarif Murah

Pasien yang datang berobat hanya dikenakan biaya Rp 10.000.

Sebelum menjadi dokter umum, Dokter Mangku memulai pendidikannya untuk menjadi dokter hewan di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Keinginannya untuk mengobati manusia dimulai ketika setelah lulus, ia ditempatkan kembali ke kampung halamannya untuk praktek sebagai dokter hewan.

Pada saat itu, banyak sanak keluarganya yang datang dan minta untuk berobat. Padahal, saat itu Dokter Mangku bukanlah dokter umum.

Namun, dia tetap memenuhi permintaan mereka.

"Karena di sana belum ada dokter manusia, ada hanya satu. Jadi mereka berobat sama saya semua," tutur Dokter Mangku.

Awalnya, Dokter Mangku menggagas klinik pengobatan gratis bernama Klinik Pratama Bhakti Sosial Kesehatan St. Yohanes Penginjil pada tahun 1995. Saat itu, pengobatan sepenuhnya gratis dan pasien tidak dikenakan biaya apa pun.

Akan tetapi, beberapa orang menyalahgunakan niat baik Dokter Mangku untuk memberi pengobatan secara cuma-cuma.

"Banyak di antara pasien yang datang ke sana tidak sakit. Kita tahu, liat orang ini kok begini, tapi kita kasih (obat) juga," cerita Dokter Mangku.

Kemudian, obat yang diberikan malah dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi. Saat hal itu diketahui, diputuskanlah untuk mematok biaya pengobatan sebesar Rp 2.500.

Seiring berjalannya waktu, biaya berobat kepada Dokter Mangku terus berkembang dan saat ini menjadi Rp 10.000. 

Dokter Mangku percaya keinginan untuk menolong orang lain akan membuahkan hasil yang baik. Kepercayaan kuatnya membuat ia bertahan untuk mengabdi selama bertahun-tahun hingga saat ini.

"Saya kira kita ingin berbuat untuk sesama, banyak juga yang ingin memperhatikan kita," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/18/10463261/alasan-dokter-mangku-sitepoe-bantu-obati-pasien-dengan-tarif-murah

Terkini Lainnya

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Megapolitan
Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Megapolitan
Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Megapolitan
Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang

Megapolitan
Lapor ke Megawati Soal Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Hasto Diminta Taat Hukum

Lapor ke Megawati Soal Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Hasto Diminta Taat Hukum

Megapolitan
Usai Dimintai Keterangan, Hasto: Kader Harus Berani Menyuarakan Kebenaran

Usai Dimintai Keterangan, Hasto: Kader Harus Berani Menyuarakan Kebenaran

Megapolitan
Ibu di Tangsel Cabuli Anaknya, Kakak Ipar: Hidup Pelaku dan Keluarganya Normal

Ibu di Tangsel Cabuli Anaknya, Kakak Ipar: Hidup Pelaku dan Keluarganya Normal

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel Kaget Videonya Viral di Media Sosial

Ibu yang Cabuli Anak Kandung di Tangsel Kaget Videonya Viral di Media Sosial

Megapolitan
Bocah di Bekasi yang Tewas Dalam Lubang Galian Air Disebut Juga Jadi Korban Pelecehan

Bocah di Bekasi yang Tewas Dalam Lubang Galian Air Disebut Juga Jadi Korban Pelecehan

Megapolitan
Cabuli Anaknya Sendiri di Tangsel, Keluarga Suami Minta Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi

Cabuli Anaknya Sendiri di Tangsel, Keluarga Suami Minta Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi

Megapolitan
Tukang Pelat di Matraman Akui Pernah Terima Pesanan Pelat Nomor Cantik, Kini Tak Berani Lagi

Tukang Pelat di Matraman Akui Pernah Terima Pesanan Pelat Nomor Cantik, Kini Tak Berani Lagi

Megapolitan
Dapat Pesan dari Prabowo, Aji Jaya Diminta Terjun ke Masyarakat Saat Kampanye Pilkada Bogor 2024

Dapat Pesan dari Prabowo, Aji Jaya Diminta Terjun ke Masyarakat Saat Kampanye Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tak Terima, Tuntut Suaminya Jadi Tersangka

Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tak Terima, Tuntut Suaminya Jadi Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke