Salin Artikel

Air PAM Berubah Warna di Penjaringan Diduga Terkontaminasi Limbah Pabrik

Dugaan itu disampaikan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan ketua RW 015 Kampung Kubur Koja.

Media Relation Palyja Ade Rifelino mengatakan, ada kemungkinan air mereka telah tercemar limbah industri tekstil yang berada di sekitar lokasi.

"Mungkin karena pembuangannya itu, mereka buang saluran air atau segala macam. Memungkinkan air berubah warna itu karena usaha sablon atau tekstil itu. Itu baru dugaan kami," kata Ade saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/10/2019).

Ia menjelaskan, kemungkinan yang terjadi adalah ada kebocoran pada pipa mereka di lokasi tersebut. Limbah yang dibuang ke saluran air itu merembes ke yang pipa bocor tersebut dan mengakibatkan air bersih mereka terkontaminasi limbah.

"Kalau ingin menyampaikan itu, kami harus buktikan dulu benar atau bukan. Dan itu pun sebenarnya bukan otoritas kami entah itu warga atau siapapun yang membuang limbah ke dalam selokan itu," ujar Ade

Ketua RW 015 Teddy juga menduga air berwarna itu berasal dari limbah. Namun, ia menduga sumber pencemaran itu merupakan limbah timbunan industri-industri yang pernah menempati kawasan tersebut.

Dugaan itu ia sampaikan karena pada suatu waktu ketika di lokasi tersebut sedang dilakukan penggalian untuk memasukkan kabel ultilitas, oli dan gas mengucur dari dalam tanah.

"Waktu itu saya heran, ini oli dari mana, apalagi gas tuh, kan kalau menyembur begitu ngeri ya," kata Teddy saat ditemui di kediamannya.

Dugaannya, limbah-limbah berupa oli, cat dan lain-lain itu ditimbun oleh pabrik yang pernah beroperasi di sana. Seiring berjalannya waktu penampungan timbunan limbah itu bocor sehingga merembes ke pipa Palyja yang bocor.

Dugaan ini diperkuat dengan tidak ada lagi industri yang menggunakan zat pewarna di lokasi Kampung Baru Kubur Koja.

"Sekarang kan sudah jadi gudang semua itu," ucap Teddy.

Air PAM yang mengaliri rumah warga di Kampung Baru Kubur Koja, Penjaringan, Jakarta Utara berubah-ubah warnanya. Kondisi itu telah dialami warga Kampung Baru Kubur Koja selama sebulan terakhir.

Salah seorang warga sempat menyimpan sampel berbagai warna air yang pernah mengalir di rumahnya. Ada air yang berwarna hijau, biru, ungu, dan kemerahan.

Saat ini Palyja sudah melakukan perbaikan beberapa kebocoran di pipa mereka. Akan tetapi kondisi air masih belum sepenuhnya membaik. Bau got masih tercium di air yang mengalir ke rumah warga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/07/20500571/air-pam-berubah-warna-di-penjaringan-diduga-terkontaminasi-limbah-pabrik

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke