Salin Artikel

Tertipu Arisan Online Tanpa Riba, Warga Bekasi Dijanjikan Uang Tanpa Kocok

"Kalau yang saya itu (arisannya) enggak dikocok. Sudah ada namanya dan jadwalnya," ujar Elsa kepada wartawan di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa petang.

Elsa mengaku pertama kali ikut arisan online ini tahun 2017. Ketika itu, ia mengaku rutin membayar iuran arisan untuk program Rp 10 juta dan ia sempat memperoleh uang arisan pada Agustus 2018.

Tergiur, ia pun melanjutkannya pada September 2018 untuk program arisan Rp 75 juta dengan iuran Rp 2,5 juta per bulan. Mestinya, ia bisa menarik uang arisan Rp 75 juta itu pada Maret 2019.

"Nah saya sudah masuk (setor) Rp 15 atau 17,5 juta. Maret saya tarik, enggak keluar. April, Mei, Juni, enggak keluar," aku Elsa.

Elsa akhirnya menyetop setoran iurannya dan mem-posting dugaan penipuan yang ia alami ke grup-grup lain di Facebook.

"Sejak saya setop, saya cari itu orang, saya sempat posting, viralin di grup jual beli, terus banyak akhirnya korban-korban yang bermunculan udah setahun yang lalu. Ada yang mengaku sudah rugi Rp 35 juta," klaim Elsa.

Selasa ini, Elsa dan dua rekan melaporkan pemilik agen arisan online bodong tersebut ke Polres Metro Bekasi Kota atas dugaan penipuan.

Menurut Elsa, pemilik agen arisan online itu berdomisili di Payakumbuh, Sumatera Barat.

"Program dia macam-macam, ada arisan online, investasi online, mobil tanpa riba, motor tanpa riba, rumah tanpa riba," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/12/21195181/tertipu-arisan-online-tanpa-riba-warga-bekasi-dijanjikan-uang-tanpa-kocok

Terkini Lainnya

Dishub Jaksel Cabut Pentil 823 Kendaraan Roda Dua karena Parkir Sembarangan

Dishub Jaksel Cabut Pentil 823 Kendaraan Roda Dua karena Parkir Sembarangan

Megapolitan
'Tapera Bakal Jadi Beban Tambahan Guru dengan Gaji Sangat Kecil dan Kurang'

"Tapera Bakal Jadi Beban Tambahan Guru dengan Gaji Sangat Kecil dan Kurang"

Megapolitan
Belajar dari Kasus Ibu Cabuli Anak, KPAI: Orangtua Belum Tentu Menjamin Keamanan Anak

Belajar dari Kasus Ibu Cabuli Anak, KPAI: Orangtua Belum Tentu Menjamin Keamanan Anak

Megapolitan
KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Vandalisme, KCI Bakal Ambil Tindakan Tegas

KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Vandalisme, KCI Bakal Ambil Tindakan Tegas

Megapolitan
Berkurban 62 Ekor Sapi, PAM Jaya Siap Bantu Masyarakat yang Membutuhkan

Berkurban 62 Ekor Sapi, PAM Jaya Siap Bantu Masyarakat yang Membutuhkan

Megapolitan
Kronologi Kasus 'Bullying' Siswi SD di Depok, Mulanya Korban Ditantang Duel untuk Masuk Geng

Kronologi Kasus "Bullying" Siswi SD di Depok, Mulanya Korban Ditantang Duel untuk Masuk Geng

Megapolitan
Lari Pagi Bareng Zita Anjani, Sandiaga Uno Optimis Kepemimpinan Perempuan di Jakarta Berikan Efek Positif

Lari Pagi Bareng Zita Anjani, Sandiaga Uno Optimis Kepemimpinan Perempuan di Jakarta Berikan Efek Positif

Megapolitan
Rangkaian KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Rangkaian KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Megapolitan
Trotoar di Pulogadung Sempit, Warga Terpaksa Jalan di Jalur Sepeda

Trotoar di Pulogadung Sempit, Warga Terpaksa Jalan di Jalur Sepeda

Megapolitan
Siswi SD Korban 'Bullying' di Depok Dikenal sebagai Anak Yatim yang Pendiam

Siswi SD Korban "Bullying" di Depok Dikenal sebagai Anak Yatim yang Pendiam

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Kandung Menyerahkan Diri Setelah Tahu Diincar Polisi

Ibu yang Cabuli Anak Kandung Menyerahkan Diri Setelah Tahu Diincar Polisi

Megapolitan
Polisi Telusuri Kemungkinan Adanya Unsur Kelalaian dalam Kasus Keracunan Massal di Bogor

Polisi Telusuri Kemungkinan Adanya Unsur Kelalaian dalam Kasus Keracunan Massal di Bogor

Megapolitan
Trotoar di Pulogadung Jadi Tempat Parkir dan Jualan PKL, Pejalan Kaki Susah Lewat

Trotoar di Pulogadung Jadi Tempat Parkir dan Jualan PKL, Pejalan Kaki Susah Lewat

Megapolitan
Bahayanya Trotoar di Pulogadung, Banyak yang 'Berlubang' hingga Minim Penerangan

Bahayanya Trotoar di Pulogadung, Banyak yang "Berlubang" hingga Minim Penerangan

Megapolitan
Pencairan Kartu Lansia Jakarta Telat, Dinsos: Masih Tahap Administrasi

Pencairan Kartu Lansia Jakarta Telat, Dinsos: Masih Tahap Administrasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke