Salin Artikel

Fakta Bocah Berkebutuhan Khusus yang Dipasung Ayahnya Tewas Saat Kebakaran

Api muncul dari rumah kontrakan yang ditempati Suhin. Kebakaran itu diduga karena anak Sohin, Z (10) yang berkebutuhan khusus dan dirantai, bermain api. Api lalu menyulut barang-barang lainnya.

Akibat kebakaran tersebut tiga kontrakan hangus terbakar. Z juga tewas karena terjebak saat kebakaran terjadi.

Kronologi

Rida (50), warga setempat mengatakan, peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.  Dia menduga, Z memainkan api saat ditinggal bapaknya yang bekerja serabutan. 

"Karena bapaknya kan suka merokok. Mungkin dia mainin korek atau apa, kena kasur jadi terbakar semuanya,"ujarnya.

Saat kebakaran, Rida sedang berada di kawasan Parung, Bogor. Ia mendapat telepon dari warga setempat yang memberi tahu bahwa kontrakan tempat Suhin tinggal terbakar.

Dia meminta warga setempat untuk membantu memadamkan api di rumah Suhin. Di rumah itu ada Z yang diurus Rida sejak ibunya meninggal 40 hari lalu.

"Saya lagi nggak ada di sini, dapat telepon dari warga kalau rumahnya terbakar. Saya minta untuk ditangani. Z ini kan memang selama ibunya meninggal 40 hari lalu saya yang urusi," ucapnya.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang Selatan Uci Sanusi mengatakan, petugas baru menerima laporan kebakaran sekitar pukul 15.45 WIB.

Dua unit mobil damkar meluncur ke lokasi kejadian.

"Di TKP terhambat portal dan gang sempit. Saat tiba di lokasi, dilakukan pemadaman dan pendinginan," kata dia.

Korban tewas berkebutuhan khusus. 

Menurut Rida, Z merupakan bocah berkebutuan khusus. Jika bermain keluar rumah, Z dapat mengacak-ngacak beberapa warung kelontong. 

Karena itulah, Z dirantai bapaknya, Suhin, dirumah kontrakan berukuran sekitar 3x6 meter persegi itu.

"iya (dirantai) karena anak ini hiperaktif banget. Bisa kabur kemana-mana. Jadi kalau saya pikir nggak bisa disalahkan juga bapaknya merantai itu," kata Rida.

Rida sempat mengurus Z setelah ibunya, Wagiani, meninggal dunia akibat penyakit gagal ginjal.

Rida mengaku sempat kelelahan menjaga bocah itu karena Z selalu ingin ke luar rumah.

"Saya juga sempat mengurusnya, 24 jam aja saya urus nggak sanggup saya. Saya mau salat saya bawa. Jam 3 pagi loncat pagar," kata dia.

Kebakaran dua kali

Kebakaran di Gang Sayur Asem pada hari Minggu itu merupakan yang dua kali. Lokasinya sama di kontrakan yang ditempati Z dan bapaknya.

"Sebelumnya kebakaran juga pernah terjadi satu bulan lalu. Jadi kebakaran sudah dua kali sama yang kemarin," kata Rida.

Menurut Rida, pada kebakaran sebelumnya, Z yang saat itu dirantai Suhin diduga menyalakan kompor.

"Api kebakaran yang sebelumnya dari kompor yang dinyalakan Z. Karena mungkin lapar kali ya. Bapaknya kan kerja," ujar Rida.

Kebakaran yang pertama bisa ditangani warga setempat dengan cepat. Beberapa penghuni kontrakan lain yang berdekatan dengan tempat tinggal Z berupaya memadamkan api yang saat itu belum terlalu besar.

Menurut Rida, akibat kejadian kebakaran pertama tersebut beberapa tetangga Z ketakutan. Dua kontrakan di sebelah kanan yang bertetangga dengan Z memutuskan untuk pindah.

Sempat dirawat Dinsos

Dinas Sosial (Dinsos) Tangerang Selatan (Tangesel) sebelumnya pernah merawat Z. Z dibawa ke rumah singgah pada Maret 2019.

"Iya benar korban kebakaran adalah Z, penyandang disabilitas yang dulu awalnya dipasung, dikurung oleh orang tuanya kemudian kami jemput, kami bawa ke rumah singgah sosial," ujar Kepala Dinas Sosial Tangerang Selatan, Wahyunoto Lukman saat dihubungi, Senin.

Z lalu diberi pakaian layak dan makanan.

"Dibersihin, diberi kebutuhan dasar pakaian, pangan, dirawat, dilayani di rumah singgah," ujar Wahyunoto.

Namun, pada Mei 2019 orang tuanya meminta untuk kembali mengasuhnya.

Sebelum menyerahkan, Dinsos memberikan pemahaman agar Z tidak lagi dipasung.

"Orang tuanya setelah kami kasih pemahaman dan pengertian kemudian sadar tidak akan memasung anaknya lagi. Mereka meminta dan siap mengasuh sendiri, ya kami serahkan kembali ke orang tuanya," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/19/10372381/fakta-bocah-berkebutuhan-khusus-yang-dipasung-ayahnya-tewas-saat

Terkini Lainnya

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke