Salin Artikel

Penodong Bersenjata Tajam di Pasar Gembrong Kerap Incar WNA

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur mengungkapkan, pelaku kriminal penodongan bersenjata tajam di Pasar Gembrong, Jatinegara, kerap mengincar korban dari kalangan warga negara asing (WNA).

"Salah satu korbannya adalah WNA asal Yaman berinisial ASH yang terjadi pada 16 September 2019," kata Kapolrestro Jakarta Timur AKBP Arie Adrian di Jakarta, Rabu (27/11/2019), sebagaimana dikutip Antara.

Pelaku berjumlah dua orang berinisial AK alias Boy dan WA alias Sarap, kerap beraksi pada saat pasar mulai sepi pada malam hari.

Mereka berkeliling pasar ke sejumlah lokasi yang sepi untuk mengincar korban dari kalangan masyarakat sekitar maupun WNA.

"Saat bertemu korban, modus awalnya AK menjual harmonika seharga Rp30 ribu, tidak lama kemudian WA menghampiri dan mengalungkan celurit ke leher korban," kata dia.

Pelaku mengancam korban untuk tidak berteriak sembari meminta mereka mengeluarkan sejumlah barang berharga seperti dompet, perhiasan, ponsel, hingga uang tunai.

"Selanjutnya korban ditinggal," kata Arie.

Berdasarkan laporan polisi, kedua pelaku ditangkap sepekan kemudian di kawasan Jatinegara.

"Pelaku saat ini sedang proses persidangan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Timur," katanya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/27/10314171/penodong-bersenjata-tajam-di-pasar-gembrong-kerap-incar-wna

Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke