Salin Artikel

Gelombang Air Laut Berpotensi Rob di Pesisir Jakarta, Nelayan Pilih Tak Melaut

JAKARTA, KOMPAS.com - Nelayan-nelayan di Kawasan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara memilih tidak melaut akibat tingginya gelombang air laut.

Salah satu nelayan yang mengungkapkan hal tersebut adalah Uji Sanusi (31).

"Libur dulu, gelombangnya tinggi," kata Uji kepada Kompas.com, Kamis (9/1/2020).

Uji mengatakan, ia dan nelayan lainnya mengaku takut kapal mereka bisa rusak terhempas gelombang dan tenggelam.

Sebab, kecelakaan seperti itu sering terjadi pada nelayan-nelayan yang nekat menerjang ombak tinggi.

Hal serupa juga disampaikan Kadori (50).

Ia menyebutkan tingginya gelombang ini memang rutin setiap tahunnya akibat hembusan angin barat.

"Ini bisa sebulan enggak melaut kalau lama angin baratnya. Tapi ya rata-rata setengah bulan," ujar Kodiri.

Kodiri menyampaikan biasanya para nelayan akan mencari sambilan lain untuk menutupi kebutuhan sehari-hari mereka.

Ia hanya berharap, gelombang air laut segera normal agar para nelayan bisa kembali mencari nafkah.

"Mudah-mudahan enggak lama kayak gini," ujar Kadori.

Sementara itu Putri (38), seorang pengepul kerang di Muara Angke mengatakan, sejak gelombang air laut meninggi, tak banyak nelayan yang menjual kerang kepadanya.

"Biasa mah banyak (nelayan) yang jual kemari, pagi sore. Ini sepi," ujar Putri.

Putri menyampaikan, biasanya kondisi seperti ini akan terus tejadi hingga akhir bulan Januari.

"Biasanya sampai imlek begini," ujar Putri.

Selain mengkhawatirkan kurangnya pendapatan, ia juga cemas akan rob yang sewaktu-waktu bisa membanjiri kediamannya.

Sebab, jika rob datang, bisa merusak mesin pompa yang ada di bak kerang miliknya.

"Makanya ini lantainya saya tinggiin, kan kalau kerendam rusak semua pompanya," ujar Putri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/09/19335401/gelombang-air-laut-berpotensi-rob-di-pesisir-jakarta-nelayan-pilih-tak

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke