Salin Artikel

Pengusaha Minta DPRD DKI Awasi Rencana hingga Tender Penataan Kawasan Sabang

JAKARTA, KOMPAS.com - Paguyuban Pengusaha Jalan Sabang (PPS) mengajukan sejumlah permohonan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta terkait rencana penataan Jalan Sabang, Jakarta Pusat

Anggota Tim Kuasa Hukum PPS Nasyat meminta agar anggota DPRD DKI bisa berdiskusi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membahas rencana penataan namun tidak merugikan pengusaha.

Anggota DPRD DKI Jakarta juga diminta untuk mengawasi segala anggaran yang dikeluarkan untuk penataan kawasan tersebut.

"Agar Bapak dan Ibu DPRD melakukan tindakan segala bentuk hukum dalam fungsi pengawasan anggaran apabila itu merugikan," kata Nasyat saat bertemu anggota DPRD DKI di lantai 9, Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020).

Selain itu, DPRD DKI juga diharapkan bisa mengawasi tender program ini dan memastikan agar landasan hukumnya jelas.

"Salah satu masalahnya adalah tender. (Jika janggal) DPRD harus tidak menyetujui anggaran yang sudah diajukan," tuturnya.

Sementara itu, Ketua PPS Ganefo Dewi Sutan menyebutkan, pihaknya sebenarnya tak keberatan dengan adanya penataan agar terlihat lebih rapi.

Namun dengan adanya rencana pelebaran trotoar serta fasilitas parkir yang dikurangi maka akan merugikan pengusaha.

"Kalau mau percayalah kami penghuni asli di sana (Restoran) Natrabu saja dari tahun 1958 kami tahu apa saja yang bisa dilakukan. Saya tahu sekarang semrawut dan kotor. Kami mohon ke DPRD kami ini ditekan yang sudah jalan berpuluh tahun seenaknya," ucap Ganefo.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta akan mengembalikan kawasan Sabang, Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat, jadi tempat nongkrong tahun 1970-an.

Penataan akan dilakukan setelah trotoar Sabang direvitalisasi.

"Dulu kan Jalan Sabang itu terkenal memang tempat nongkrong tahun-tahun 70-80-an, ya kami hidupkan lagi, tapi sesuai dengan gaya yang lebih kekinian, milenial," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia.

Cucu berujar, Sabang nantinya tidak akan hanya menjadi pusat kuliner. Kawasan itu juga akan menjadi objek wisata tempat berkumpulnya warga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/15/18202461/pengusaha-minta-dprd-dki-awasi-rencana-hingga-tender-penataan-kawasan

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke