Saat diperiksa, Lutfi mengaku sengaja membawa bendera merah putih dari rumahnya.
Hal itu diungkapkannya saat ditanyakan oleh ketua majelis hakim, Bintang Al terkait bendera yang ia bawa saat aksi unjuk rasa.
"Jadi saat itu benderanya kamu dapat dari mana?" ujar Bintang.
"Punya (saya) dapat dari rumah," jawab Lutfi.
Bintang juga mempertanyakan apa alasan Lutfi membawa bendera merah putih itu dari rumah.
"Apa yang ada di pikiran kamu? Kenapa bawa bendera itu? Apa tujuannya?" tanya Bintang lagi.
"Karena saya warga Indonesia, menumbuhkan jiwa nasionalisme," sahut Lutfi.
Ia mengatakan, saat unjuk rasa itu banyak massa yang membawa bendera merah putih.
Ia menambahkan, saat unjuk rasa pada akhir September lalu, ia kerap membentangkan bendera yang dibawa dari rumah.
"Saya bentangkan di depan, saat kena gas air mata, saya langsung balikkan benderanya ke belakang," ujar Lutfi.
Ia juga mengatakan sekali lagi, dirinya memang membawa bendera itu dari rumah.
"Tidak diselamatkan, namun memang saya bawa dari rumah," tutur dia.
Adapun Lutfi didakwa melawan aparat yang menjalankan tugas atau melanggar Pasal 212 jo 214 KUHP.
Menurut jaksa penuntut umum, saat kerusuhan, Lutfi dan pelajar lainnya telah diminta berkali-kali membubarkan diri oleh aparat.
Namun, saat itu ia dan massa tetap bertahan berada di kawasan DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Lutfi dan massa lainnya malah tak menghiraukan peringatan aparat, bahkan merusuh dengan melemparkan batu ke arah polisi.
Ia juga didakwa merusak fasilitas umum dan melakukan kekerasan terhadap aparat polisi atau melanggar Pasal 170 KUHP.
Sebab, Lutfi disebut terus-menerus melemparkan batu, petasan, botol air mineral, bambu, dan kembang api ke arah pot bunga dan pembatas jalan sehingga tidak dapat digunakan.
Selain itu, Lutfi juga didakwa Pasal 218 KUHP lantaran tidak pergi dari kawasan DPR meski aparat kepolisian telah meminta untuk pergi sebanyak tiga kali.
Lutfi malah bertahan dan terus membuat kerusuhan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/20/18250941/bawa-bendera-dari-rumah-saat-demo-di-dpr-ini-alasan-lutfi-alfiandi