Saat itu, wilayah RW 03 direndam banjir setinggi tiga meter. Hal itu membuat warga di sembilan RT di daerah itu dievakuasi.
Ishayati (66), salah satu pemilik rumah yang roboh yang berada di RT 012 itu sangat terpukul melihat rumahnya rusak berat akibat banjir.
Kini rumahnya sudah tidak bisa dihuni. Dia pun mengontrak tempat tinggal di dekat rumahnya yang sudah roboh itu.
"Saya sangat tidak menyangka banjirnya seperti begitu besarnya sampai rumah saya hancur, roboh seperti itu," kata Ishayati di rumah kontrakannya di RW 03, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Jumat (7/2/2020).
Selain rumah hancur, Ishayati yang tinggal bersama anak dan cucunya itu juga hampir kehilangan seluruh harta bendanya saat banjir.
"Semua habis barang-barang, televisi, handphone, laptop, semua barang hilang. Sisa panci doang itu lima, sama kompor," ujar Ishayati.
Kini, Ishayati hanya berharap bantuan dari siapa pun untuk memperbaiki rumahnya. Dia hanya mengandalkan pendapatan anaknya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Uang darimana saya perbaiki rumah itu. Ini saja ngontrak dapat bantuan kantor anak saya untuk dua bulan. Saya berharap banget bantuan siapapun, termasuk pemerintah. Waktu itu kelurahan cuman mendata rumah saya," ujar Ishayati.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/07/20232591/warga-cipinang-melayu-yang-rumahnya-roboh-berharap-dibantu-pemerintah