Salin Artikel

Minim Order Saat Pandemi Covid-19, Ojol Dapat Bantuan Voucher Makan Gratis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia memberikan dampak negatif bagi para pekerja informal yang mengandalkan pendapatan harian untuk memenuhi kebutuhan. Hal tersebut pun membuat sejumlah pihak tergerak untuk membantu mereka yang terdampak.

Ezeelink, misalnya. Mereka memberikan bantuan makanan gratis bagi pengemudi ojek online (ojol) yang penghasilannya menurun akibat minimnya order semenjak mobilitas masyarakat berkurang karena adanya imbauan jaga jarak fisik antar sesama atau physical distancing.

Co-Founder Ezeelink Hayden Lui mengatakan, makanan gratis tersebut dibagikan dalam bentuk voucher digital. Pada tahap awal, yakni selama periode 28 Maret hingga 4 April 2020, pihaknya telah menyediakan 1.000 makanan gratis untuk ojol di wilayah Jabodetabek.

“Kami tidak mengikat dari perusahaan, mereka mungkin bukan dari perusahaan seperti Gojek, bukan Grab, mungkin dari ojek online yang lain, ya bisa. Kami mau bantu orangnya,” ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (2/4/2020).

Sejauh ini, kata Hayden, pihaknya baru memberikan satu voucher senilai Rp 50.000 kepada masing-masing pengemudi ojol, untuk ditukarkan menjadi makanan gratis di gerai yang telah terdaftar.

Namun, pada tahap selanjutnya, Hayden tidak menutup kemungkinan menambah jumlah voucher yang diberikan kepada setiap pengemudi ojol.

“Mungkin di awal, satu sopir ojol cuma satu dulu. Supaya kami bisa melayani lebih banyak orang,” ungkapnya.

Langkah memberikan makanan gratis kepada pengemudi ojek online dinilai Hayden menjadi salah satu cara untuk saling membantu di tengah mewabahnya Covid-19.

Menurut dia, sudah banyak pihak yang memberikan bantuan untuk rumah sakit dan tenaga medis yang ada di garda terdepan melawan pandemi ini.

Di sisi lain, masih banyak pula masyarakat, khususnya pedagang dan pekerja informal yang membutuhkan bantuan.

“Secara perusahaan kami juga mau melakukan (membantu), merasa ada tanggung jawab,” ucap Hayden.

Sebelumnya, aksi berbagi makanan juga dilakukan oleh sejumlah pengusaha warung makan tegal atau Warteg.

Warteg Nurul CV, misalnya, yang menjadi salah satu warung makan gratis di tengah wabah Covid-19.

Bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT), warteg tersebut menyediakan 100 porsi makan siang gratis setiap harinya.

“Dari minggu pertama tanggal 23 Maret 2020, hari Senin, sampai sekarang itu tetep eksis. Saya bikin 100 porsi untuk seratus orang dalam sehari. Itu untuk satu warung aja,” ujar Pengelola Warteg Nurul CV Menteng, Warto, kepada Kompas.com.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/02/16213151/minim-order-saat-pandemi-covid-19-ojol-dapat-bantuan-voucher-makan-gratis

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke