Ketua RT 024/RW 001 Suparjiono mengatakan, ratusan WNA di lokasi tersebut masih tertahan karena kesulitan akses untuk pulang ke negara mereka.
"Sebenarnya mereka juga ingin pulang ke negara masing-masing, tapi sejauh ini kebanyakan enggak dapat tiket pesawat. Misalnya ada yang mau ke Qatar, pesawat cuma sampai Pakistan terus tak ada jalan dari Pakistan," ucap Suparjiono saat dihubungi Kompas.com.
Jemaah tabligh akbar tersebut datang dari berbagai negara yang menutup akses keluar masuk negaranya, seperti India, Pakistan, dan Qatar.
Ada juga yang sudah memiliki tiket pesawat pulang, tetapi jadwalnya diubah maskapai sampai waktu belum ditentukan.
Suparjiono menyampaikan, jumlah ini sudah cukup banyak berkurang dibandingkan waktu pertama kali jemaah tabligh akbar diisolasi di sana.
"Yang bisa pulang dengan tertib itu dari Thailand karena dibawa oleh kedutaannya setelah rapid pertama dinyatakan negatif rapid test. Itu 96 orang satu pesawat," ucap Suparjiono.
"Belum lama juga sudah pulang 93 jemaah dari Pakistan," sambung dia.
Saat ini, RT 024 mengisolasi masjid tersebut sehingga tak ada satu pun warga sekitar ataupun warga asing yang boleh keluar masuk lokasi masjid.
Sementara untuk kebutuhan pokok para jemaah tabligh akbar tersebut dibelikan secara online tanpa harus berinteraksi langsung dengan mereka.
Masjid juga untuk sementara tidak digunakan masyarakat umum sebagai tempat ibadah.
Adapun saat ini, ada 24 jemaah tabligh akbar dari masjid tersebut yang dinyatakan positif berdasarkan rapid test Covid-19.
Mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/19/23441411/ratusan-wna-jemaah-tabligh-akbar-di-jakut-tertahan-di-indonesia-karena