Salin Artikel

Polisi Ungkap Penyebab Perkelahian Ibu RT dengan Warganya di Koja

Wirdhanto mengatakan, keduanya terlibat cekcok di aplikasi pesan singkat WhatsApp lantaran dipicu rasa tersinggung terkait bantuan sosial DKI Jakarta.

"Karena ada bahasa ibu RT dengan pelapornya ini ada ketersinggungan dalam percakapan WA. Pokok permasalahan dari situ, sampai disuruh datang dan sebagainya," kata Wirdhanto saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/4/2020).

Setelah Nur Ayni dan saudaranya yang bernama Nurhayati tiba di rumah Imas, cekcok semakin menjadi.

Perkelahian antara Nur Ayni dengan anak Imas bernama Prita tak dapat dihindari.

Setelah perkelahian tersebut, keduanya saling lapor ke polisi atas dugaan tindak pidana pengeroyokan.

Polisi tengah melakukan gelar perkara untuk menentukan pidana yang terjadi.

Polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi yang melihat peristiwa tersebut guna melengkapi penyelidikan.

"Nanti hasil dari fakta yang kami temukan di lapangan, apakah ini sebuah pengeroyokan atau memang penganiayaan," ucap Wirdhanto.

Hasil dari gelar perkara nantinya akan menentukan tersangka dalam kasus dan dilanjutkan dengan pemanggilan atau penjemputan paksa.

Sebelumnya, beredar informasi di media sosial terkait pemukulan dan pengeroyokan dari pihak kerabat RT terhadap warga di Jalan Rawabinangun III, RT 006 RW 008 Rawabadak Utara, Koja, Jakarta Utara.

Berdasarkan tangkapan layar akun Facebook Rafaell Rafa yang beredar, disebutkan bahwa pemukulan terjadi saat saudarinya bertanya kepada pengurus RT terkait bantuan sosial.

Dalam unggahan itu juga dilampirkan foto-foto saudarinya yang mengalami luka-luka seperti bekas cakaran.

Terkait informasi tersebut, saksi mata di lokasi bernama Rusli menceritakan hal yang sebenarnya terjadi.

Kala itu, dua orang yang masih memiliki hubungan saudara dengan Rusli, yaitu Nurhayati dan Nur Ayni, menanyakan bantuan sosial dari pemerintah kepada ketua RT setempat, Imas.

Namun, jawaban dari pengurus RT dinilai tidak membuatnya puas.

Nur Ayni lantas mengucapkan kata-kata kasar yang membuat anak perempuan Imas, Prita, geram.

Rusli menganggap tak terjadi pengeroyokan dalam insiden kemarin sore.

Camat Koja Ade Himawan sebelumnya juga menceritakan hal senada berdasarkan keterangan yang dihimpun.

Ade mengatakan, nama Nurhayati memang terdaftar sebagai penerima bantuan. Namun, yang bersangkutan sudah bertahun-tahun pindah ke Bekasi, sehingga pengurus RT memutuskan untuk mengembalikan bansos tersebut ke Dinas Sosial.

"Nurhayati tidak tinggal di situ lagi, jadi dia tidak berhak menerima bantuan, dikembalikan ke Dinas Sosial," ucap Ade.

Ade mengatakan, ia tak membenarkan keributan yang terjadi. Namun, menurut Ade, apa yang dilakukan oleh Ibu Imas dengan mengembalikan bantuan sosial tersebut ke Dinsos sudah tepat karena sesuai dengan SOP yang berlaku.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/27/14182931/polisi-ungkap-penyebab-perkelahian-ibu-rt-dengan-warganya-di-koja

Terkini Lainnya

Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Megapolitan
Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Megapolitan
Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Megapolitan
Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Megapolitan
Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Megapolitan
Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Megapolitan
Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan 'Dissenting Opinion' Putusan Pilpres 2024

Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan "Dissenting Opinion" Putusan Pilpres 2024

Megapolitan
Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Megapolitan
Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke