Salin Artikel

Hasil Rapid Test, 19 Orang di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2 Cipayung Reaktif Covid-19

Kepala Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2 Tuti Sulistyaningsih mengatakan, 19 orang tersebut terdiri dari 14 Warga Binaan Sosial (WBS) yang merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dan lima pegawai Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) panti.

Adapun rapid test yang diadakan pihak swasta di lingkungan panti itu diikuti oleh 1.250 peserta.

"Itu yang 1.250 dari warga binaanya sebanyak 1.117 orang. Kemudian dari PJLP-nya sebanyak 79 orang. Dari ASN-nya (Aparatur Sipil Negara) 26 orang. Kemudian ada dari keluarga petugas daari ASN dan PJLP sebanyak 24, ada juga dari PJS (Pemerhati Jiwa Sehat) empat orang," kata Tuti saat dikonfirmasi, Jumat.

Tuti menambahkan, seluruh WBS yang reaktif Covid-19 telah dievakuasi ke RSUD Duren Sawit untuk jalani swab test.

Sedangkan, lima pegawai PJLP yang reaktif Covid-19 lakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

"Dari hasil ini terindikasi reaktif itu WBS (Warga Binaan Sosial) 14 orang sudah ditindaklanjuti sudah di Rumah Sakit Duren Sawit, untuk hasil swab test saya berharap negatif semua. PJLP-nya lima orang itu juga perawat, itu mereka sehat-sehat semua yah," ujar Tuti.

Tuti berharap hasil swab test WBS dan PJLP nantinya negatif Covid-19. Selama ini pihak panti sudah menjalankan protokol kesehatan dengan baik guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Kita di panti sudah lockdown tidak terima apapun, tamu tidak boleh datang, masker, semua disinfektan sudah kita lakukan," ujar Tuti.

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/05/18374871/hasil-rapid-test-19-orang-di-panti-sosial-bina-laras-harapan-sentosa-2

Terkini Lainnya

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke