Salin Artikel

2 Pekan PSBB Transisi di Jakarta: Kasus Baru Covid-19 Masih Fluktuatif, Grafik Belum Melandai

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di Jakarta telah berjalan dua pekan sejak 5 Juni 2020.

Salah satu pertimbangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan Jakarta memasuki masa transisi karena kasus positif Covid-19 telah melandai.

Penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) di Jakarta pun mulai terkendali.

Anies berujar, puncak kasus Covid-19 terjadi pada pertengahan April 2020.

"(Kasus harian positif Covid-19) di Jakarta alhamdulillah sudah mulai melandai. Puncak kita itu pertengahan April, kemudian mulai melandai hingga sekarang," ujar Anies saat mengumumkan PSBB transisi, Kamis (4/6/2020).

Pada masa transisi, Anies melonggarkan sejumlah aktivitas di Ibu Kota, dengan syarat tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19.

Setelah dua pekan masa transisi, bagaimana tren kasus positif Covid-19 di Ibu Kota?

Kasus baru Covid-19 yang dilaporkan tiap harinya selama masa transisi di Jakarta masih naik turun. Hal itu terlihat dari grafik kasus harian Covid-19 di situs web corona.jakarta.go.id.

Pada hari pertama PSBB transisi, 5 Juni 2020, ada 84 kasus baru positif Covid-19 yang dilaporkan di Jakarta.

Jumlah kasus baru yang dilaporkan kembali meningkat pada dua hari berikutnya, yakni 102 kasus pada 6 Juni dan 160 kasus pada 7 Juni.

Laporan kasus baru pada 8 Juni sempat menurun, yakni 91 kasus baru yang dilaporkan pada hari itu.

Namun, keesokan harinya, 9 Juni, laporan kasus baru justru melonjak. Ada 239 kasus baru yang dilaporkan pada 9 Juni, tertinggi sejak munculnya kasus perdana Covid-19 pada awal Maret 2020.

Artinya, kasus baru yang dilaporkan pada 9 Juni juga melampaui puncak kasus pada pertengahan April yang disampaikan Anies saat mengumumkan PSBB transisi.

Setelah 9 Juni, laporan kasus baru terus menurun sampai 12 Juni dan kembali naik pada 13 Juni.

Pada 13-17 Juni, laporan kasus baru Covid-19 di Jakarta tercatat naik turun.

Terakhir, pada 18 Juni kemarin, laporan kasus baru Covid-19 kembali naik dengan 176 kasus.

Berdasarkan data tersebut, grafik kasus baru Covid-19 tiap harinya selama dua pekan masa transisi belum bisa dikatakan melandai.

Berikut rincian kasus Covid-19 selama dua pekan masa transisi di Jakarta:

  • 5 Juni: 84 kasus baru, total 7.684 kasus, 2.751 sembuh, 532 meninggal
  • 6 Juni: 102 kasus baru, total 7.786 kasus, 2.840 sembuh, 535 meninggal
  • 7 Juni: 160 kasus baru, total 7.946 kasus, 3.170 sembuh, 537 meninggal
  • 8 Juni: 91 kasus baru, total 8.037 kasus, 3.205 sembuh, 538 meninggal
  • 9 Juni: 239 kasus baru, total 8.276 kasus, 3.369 sembuh, 547 meninggal
  • 10 Juni: 147 kasus baru, total 8.423 kasus, 3.517 sembuh, 551 meninggal
  • 11 Juni: 129 kasus baru, total 8.552 kasus, 3.664 sembuh, 555 meninggal
  • 12 Juni: 76 kasus baru, total 8.628 kasus, 3.780 sembuh, 561 meninggal
  • 13 Juni: 120 kasus baru, total 8.748 kasus, 3.840 sembuh, 564 meninggal
  • 14 Juni: 115 kasus baru, total 8.863 kasus, 4.091 sembuh, 571 meninggal
  • 15 Juni: 105 kasus baru, total 8.986 kasus, 4.198 sembuh, 580 meninggal
  • 16 Juni: 124 kasus baru, total 9.092 kasus, 4.329 sembuh, 583 meninggal
  • 17 Juni: 117 kasus baru, total 9.209 kasus, 4.444 sembuh, 588 meninggal
  • 18 Juni: 176 kasus baru, total 9.385 kasus, 4.592 sembuh, 594 meninggal

Pemeriksaan Covid-19 yang masif

Pemprov DKI Jakarta melakukan pemeriksaan Covid-19 yang makin masif pada masa transisi.

Anies berujar, peningkatan jumlah pemeriksaan melalui kegiatan active case finding berdampak pada kenaikan kasus positif Covid-19.

"Namanya active case finding, itu kami kerjakan. Karena itulah kemudian kami mendapatkan (kasus) positif lebih banyak," ujar Anies, Minggu (14/6/2020).

"Pengetesan itu sekarang hampir 2,5 kali lipat tiap hari," lanjut dia.

Active case finding dilakukan sejak kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta menerbitkan Surat Edaran Nomor 94/SE/2020 pada 4 Juni 2020 atau sehari sebelum masa transisi.

Berdasarkan edaran tersebut, Pemprov DKI menargetkan 2.230 pemeriksaan Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) tiap harinya guna menelusuri kasus-kasus baru positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, tes Covid-19 dengan metode PCR dilakukan secara masif setelah adanya pelonggaran PSBB, terutama di wilayah yang berpotensi tinggi menjadi tempat penularan, seperti permukiman hingga pasar tradisional.

"Untuk yang sekarang agresif tanda kutip itu pada saat masa-masa ada mulai pelonggaran plus ada pemetaan daerah yang berpotensi rawan," kata Widyastuti, kemarin.

"Bukan hanya di permukiman, tapi juga kalau di situ ada tempat umum yang berpotensi untuk jadi sumber maka kami lakukan tracing," lanjutnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/19/09063481/2-pekan-psbb-transisi-di-jakarta-kasus-baru-covid-19-masih-fluktuatif

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke