Salin Artikel

Bawaslu Tangsel Sebut Bukti Pesan soal Lurah Diminta Cari Koordinator TPS Telah Dihapus

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang Selatan telah memanggil Lurah Jurangmangu Timur Kamaludin dan mendatangi kantornya, Senin (22/6/2020).

Pemanggilan dilakukan berkait dengan adanya pesan singkat yang berisi perintah terhadap lurah di Tangerang Selatan agar mencari koordinator Tempat Pemungutan Suara (TPS). Pesan ini viral melalui WhatsApp.

Pesan tersebut kemudian diteruskan oleh Sekretaris Lurah Jurangmangu Timur Sidik.

Ketua Bawaslu Tangsel Muhamad Acep mengatakan, berdasar pengakuan Kamaludin bahwa pesan itu benar dan tersebar di grup WhatsApp Kelurahan Jurangmangu Timur.

Namun, kata Acep, setelah ingin diperiksa, ternyata pesan tersebut telah dihapus baik oleh pengirim dalam grup, maupun penerima pesan pribadi.

"Kita ingin memverifikasi kalau WhatsApp yang dikirim Sekel (sekretaris lurah) di grup. Semua melihat. Sayangnya semua sudah melakukan clear chat," kata Acep saat dikonfirmasi, Rabu (24/6/2020).

Acep menjelaskan, sejumlah staf Kelurahan Jurangmangu Timur yang diperiksa menghapus pesan itu dengan berbagai alasan. Kebanyakan di antara mereka mengaku memori ponsel yang penuh.

"Alasan memori hp penuh dan lain sebagainya. Tetapi kalau grup tetap ada, hanya pesannya yang sudah tidak ada," tutupnya.

Sebelumnya, sebuah pesan singkat beredar melalui WhatsApp dengan isi berkait perintah agar lurah di Tangerang Selatan mendata jajarannya hingga ke tingkat ketua RT.

Pesan tersebut berbunyi permintaan data diri dilakukan setelah adanya rapat oleh camat, wali kota, wakil wali kota dan organisasi perangkat daerah Pemkot Tangerang Selatan.

Permintaan data itu berupa KTP hingga nomor telepon dan dengan keterangan pilihan ya, abu-abu, atau tidak.

Dalam pesan itu juga tertulis adanya permintaan pencarian koordinator Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang diduga berkaitan dengan penyelnggaran Pilkada 2020.

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Pemerintah Kota Tangerang Selatan Apendi membenarkan tersebarnya isi pesan singkat soal data diri tersebut.

Namun, dia membantah pesan itu dari lingkungan pejabat di Pemkot Tangsel.

"Kan sudah saya jelaskan ke teman-teman. Kalau itu bukan (pesan dari pejabat Pemkot). Saya mah enggak tahu itu mah," kata Apendi saat dikonfirmasi, Senin (22/6/2020).

Apendi mengatakan, sebelumnya BKPP memang ada kegiatan pendataan diri untuk mengetahui jumlah ASN di Tangerang Selatan.

Namun, kata Apendi, pendataan itu dilakukan sejak awal tahun 2020.

"Cuma memang waktu itu saya pernah buat validasi data lagi, untuk mengatur pegawai buat mengetahui ada berapa si OPD yang non-PNS dan PNS. Tapi itu dilakukan sebelum adanya PSBB. Tapi tidak ada hubungan itu," ucapnya.

Apendi mengatakan, BKPP bakal melakukan pemeriksaan oleh ASN tingkat kelurahan terkait adanya pesan singkat yang viral itu.

"Nanti kita akan cek itu, benar apa enggaknya. Hari ini akan kita cek. Sama ini kan sudah viral Panwas Bawaslu juga bisa cek," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/24/10323821/bawaslu-tangsel-sebut-bukti-pesan-soal-lurah-diminta-cari-koordinator-tps

Terkini Lainnya

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke