"Kami sudah memeriksa dari beberapa saksi-saksi dan saat ini ada 10 orang saksi dimintai keterangan," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto, Jumat (26/6/2020).
Kata Budhi, dari 10 saksi yang berada di sekitar lokasi saat kejadian, tak ada satupun dari mereka yang mendengar suara tembakan.
Polisi juga masih menunggu hasil uji balistik dari laboratorium forensik untuk mengetahui jenis senjata apa yang menembakkan peluru tersebut.
"Kita lihat kira-kira itu sumbernya dari mana, karena kita tahu bahwa yang memiliki senjata tidak hanya TNI Polri, juga mungkin ada masyarakat lain yang memang diberikan izin khusus oleh Polri untuk memiliki senjata. Atau nanti juga dari hasil balistik bakal ketahuan apa itu dari senjata resmi atau rakitan," ucap Budhi.
Adapun IA tertembak peluru nyasar saat sedang bermain bersama teman-temannya di pinggir Sungai Ciliwung pada Selasa (16/6/2020).
"Tiba-tiba si cucu saya itu merasa ada benda yang menabrak bagian punggung. Setelah itu teman-temannya bilang, jangan-jangan ditepuk setan," kata Gatot Sudarto, kakek dari korban.
Saat dicek, punggung sebelah kanan IA tampak berlubang dan luka. Kemudian punggung IA diberi perawatan oleh orangtuanya, tapi tetap saja mengeluarkan darah.
Keesokan harinya, luka IA semakin menjadi. Dia segera dibawa orangtuanya ke RSUD Koja untuk mendapatkan pengobatan.
Setelah dirontgen, pihak rumah sakit berhasil menemukan adanya benda serupa proyektil peluru bersarang di punggung IA.
Pihak RSUD pun langsung merujuk IA ke RS Polri Kramatjati.
"Menjelang malam itu dioperasi. Setelah dioperasi, benar itu ada pelurunya. Tapi anak saya tidak boleh lihat langsung, jadi sebatas dikasih tahu oleh dokter lewat gambar, difoto," ucap Gatot.
Saat ini kondisi IA sudah mulai membaik dan bisa kembali beraktivitas
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/26/13512391/polisi-periksa-10-saksi-terkait-bocah-korban-peluru-nyasar-di-pademangan