Salin Artikel

PPDB DKI 2020 Jalur Prestasi, Penggunaan Akreditasi Sekolah Disebut Tidak Adil

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orangtua menilai penggunaan akreditasi sekolah sebagai salah satu dasar pertimbangan penilaian penerimaan peserta didik baru (PPDB) DKI Jakarta 2020 jalur prestasi akademik tidak adil dan memberatkan calon pendaftar.

Perbedaan nilai akreditasi sekolah negeri dan swasta mengakibatkan calon siswa dari sekolah negeri tersingkir.

"Adanya perkalian akreditasi yang mengakibatkan (siswa sekolah negeri) kalah bersaing dengan nilai akreditasi yang besar," kata orangtua siswa, Yulianti Sundari saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/7/2020).

Menurut dia, kuota jalur prestasi akademik sebesar 20 persen harus diperebutkan oleh siswa dari Jakarta dan luar Jakarta.

PPDB melalui jalur prestasi akademik dibuka untuk jenjang pendidikan SMP, SMA, dan SMK.

Adapun dasar seleksi PPDB DKI Jakarta jalur prestasi akademik dinilai dari rerata nilai (mapel Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, Bahasa Inggris, dan IPS) rapor SMP/MTs kelas 7, 8, dan 9 semester 1 yang telah divalidasi dikali nilai akreditasi sekolah bagi calon peserta didik baru SMA / SMK.

Setiap sekolah memiliki nilai akreditasi yang beragam.

Sejumlah sekolah swasta memiliki nilai akreditasi 100 seperti SMP Labschool Jakarta, SMP Al-Azhar Jakarta, dan lainnya.

Orangtua siswa lainnya, Andri Ayu mengatakan cara pengalian antara rerata nilai raport dengan akreditasi disebut tidak adil lantaran harus bersaing dengan akreditasi sekolah swasta yang sempurna.

Sekolah negeri seperti SMP 115 Jakarta disebut memiliki akreditasi lima tahun yang lalu.

Sementara, SMP Labschool Jakarta menggunakan akreditasi yang baru yakni tahun 2019.

"Akreditasi ini lebih banyak hubungannya dengan fasilitas sekolah. Jadi rasanya kurang adil kalau angka ini yg digunakan. Sekolah negeri mana bisa bersaing sama sekolah swasta. Apalagi dengan kuota yang cuma 20 persen," ujar Reno, orangtua lain yang dihubungi Kompas.com.

Orangtua murid lainnya, Irawati mengatakan anak dari sekolah swasta yang punya nilai rapor dan akreditas tinggi punya peluang masuk sekolah negeri.

Sementara, anak-anak dari sekolah negeri meskipun memiliki nilai tinggi tetapi nilai akreditasi rendah memiliki peluang yang kecil untuk masuk ke sekolah negeri.

Penilaian akreditasi sekolah dinilai dari standar isi kurikulum, standar proses belajar mengajar, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Orangtua pesimistis


Sejumlah orangtua pesimistis anaknya dapat diterima di sekolah negeri pilihan pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) DKI Jakarta 2020 jalur prestasi akademik jenjang SMA.

Di hari pertama PPDB DKI Jakarta 2020 jalur prestasi, peringkat calon siswa sudah tak masuk dalam daftar SMA pilihan.

"Buat apa (daftar jalur prestasi). Percuma. Cita-cita kan SMAN 8 pasti terpental," kata seorang orangtua murid, Syahreza Pahlevi Ginting saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/7/2020).

Reza mengatakan, mendaftarkan diri saat ini akan membuang energi. Ia yakin anaknya tak akan diterima di sekolah pilihan.

Neny, orangtua lainnya mengaku hari ini belum mendaftarkan anaknya di jalur prestasi. Menurutnya, percuma untuk mendaftarkan anaknya sekolah.

"Saya sudah lihat 115 sekolah SMA yang ada di DKI. Anak saya enggak masuk (masuk hanya di SMA 69 yang ada di Kepulauan Seribu)," ujar Neny saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/7/2020).

Anaknya berasal dari SMP 95 Jakarta Timur dan ingin bersekolah di SMA 77. Total skor anaknya untuk mendaftar jalur prestasi yaitu 7.647,5.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/01/19364031/ppdb-dki-2020-jalur-prestasi-penggunaan-akreditasi-sekolah-disebut-tidak

Terkini Lainnya

Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Kronologi Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Kirim Foto Tanpa Busana ke Kenalan di Facebook

Megapolitan
Aji Jaya Mengaku Dapat Wejangan Dari Prabowo untuk Maju di Pilkada Bogor 2024

Aji Jaya Mengaku Dapat Wejangan Dari Prabowo untuk Maju di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tuding Suaminya Terlibat Dalam Pembuatan Video

Keluarga Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Tuding Suaminya Terlibat Dalam Pembuatan Video

Megapolitan
Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Cerita Tukang Pelat di Matraman, Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu karena Tak Mau Berurusan dengan Hukum

Megapolitan
Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Pusaran Kejahatan Seksual Anak yang Tak Berjeda...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 4 Juni 2024

Megapolitan
Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Cuti demi Pilkada, Supian Suri Kemas Barang Pribadinya yang Ada di Ruangan Sekda Depok

Megapolitan
Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul

Polisi: Puluhan Warga Bogor Diduga Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Haul

Megapolitan
Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Megapolitan
Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke