Salin Artikel

Kemesraan Gerindra dan PDI-P Gempur Hegemoni PKS di Pilkada Depok 2020

Gerindra, yang awalnya satu kubu dengan PKS sebagai pemenang Pilkada Depok 2015, banting setir jadi penantang pada Pilkada Depok 2020.

"Kalau Gerindra, kami sudah tidak mau kalau dengan PKS. Makanya, kami sudah tidak berkomunikasi dengan PKS," ujar Sekretaris DPC Gerindra Kota Depok Hamzah saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/7/2020).

Hamzah mengungkapkan, keengganan Gerindra berkoalisi lagi dengan PKS karena hubungan yang kian renggang antara keduanya.

Ia mengklaim, selama lima tahun memerintah, Gerindra kerap tidak dilibatkan dalam kerja-kerja pemerintahan dan pengambilan keputusan.

"Kan sudah pernah (koalisi dengan PKS) dan sudah pernah dikhianati. Buat apa kita, masa mau dibohongi dua kali?" ujar dia.

Kemarin, Senin (6/7/2029), elite masing-masing partai sepakat membuat pertemuan untuk menyampaikan bahwa keputusan kedua partai untuk berkoalisi sudah bulat.

"Kami di Gerindra juga tidak ada masalah. Kalau teman-teman mendengar di Gerindra ada yang tidak setuju, nanti pada saatnya juga akan ikut gerbong," ujar Nurozi, Ketua Tim Kerja Koalisi Gerindra-PDI-P, dalam kesempatan tersebut.

Mantap usung Pradi-Afifah

Jelang Pilkada Depok 2020, dua partai yang sempat jadi rival sengit pada kancah Pilpres 2014 dan 2019 itu sepakat mengusung pasangan Pradi Supriatna (Gerindra) dan Afifah Aliyah (PDI-P) sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Depok.

"Kami di PDI-P jelas. Rekomendasi (pasangan calon di Pilkada Depok 2020) sejak tingkat DPC, DPD di Bandung, sampai pleno di DPP mengusung Pradi-Afifah," kata Afifah kepada wartawan, Senin.

"Jadi, tidak ada keraguan yang perlu ditanyakan lagi. Tegas," ujar dia.

Sebagai informasi, Pradi Supriatna merupakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok.

Ia menang ketika berpasangan dengan Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS pada Pilkada Depok 2015.

Namun, dalam perkembangannya, hubungan antara Idris dan Pradi yang merenggang berimbas pula pada hubungan antara Gerindra-PKS di pemerintahan.

Nurozi mengungkapkan, ada sejumlah hal yang membuat kedua partai ini yakin dengan Pradi-Afifah sebagai usungan mereka.

Hal paling utama, lanjut dia, pasangan ini diprediksi dapat mengakomodasi semua segmen pemilih di Depok yang mereka incar dalam Pilkada 2020.

"Pradi menurut saya segmennya (pemilih) tradisional dan muda. Kemudian Afifah ini (segmen) perempuan, jelas," kata Nurozi.

"Yang tidak diketahui adalah Afifah ini teknokrat. Kami tidak mau menjadikan kota ini kota slogan, misalnya religius atau bebas macet. Dengan Bu Afifah, slogan ini harus kejadian," ujar dia.

Di samping itu, Nurozi mengungkapkan bahwa latar belakang Afifah sebagai pebisnis pun dianggap bakal memuluskan langkah kedua partai dalam Pilkada Depok 2020 serta dalam pemerintahan kelak.

Sementara itu, Pradi yang diklaim tumbuh di kalangan ulama tradisional dianggap mampu menggaet segmen pemilih "agamis".

"Kami juga ingin meyakinkan masyarakat kita bukan seperti yang diisukan sekarang, yaitu nasionalis belaka, tapi kami nasionalis-religius," klaim Nurozi.

"Takutnya, di sana (kubu petahana, PKS) ambil isu agamis sama nasionalis. Kami tidak mau dibenturkan itu. Keyakinan kami, Bu Afifah bisa melengkapi segmen Pak Pradi," jelas dia.

Curi start

Gerindra dan PDI-P boleh dibilang selangkah lebih maju ketimbang partai-partai lain di Kota Belimbing yang hingga hari ini belum mengumumkan calon usungan di Pilkada Depok 2020.

Hal itu pun diakui Nurozi sebagai strategi untuk memenangkan kontestasi 5 tahunan ini. Kedua partai berniat colong start ketimbang kontestan lain.

"Kami tidak mau buang-buang waktu yang kami punya. Selagi yang lain masih sibuk cari kendaraan, masih sibuk cari sopirnya, keneknya. Kami sudah siap masuk tol," jelas Nurozi.

"Kami berani nanti turunkan poster dan baliho Pradi-Afifah. Ibarat orang mau nikah, tinggal panggil KUA dan dapat surat nikah, tapi sudah dapat lamaran," tambah dia.

Jelang Pilkada Depok 2020, sejauh ini ada kekuatan partai politik terbagi menjadi 3 poros.

Poros petahana dimotori PKS dengan 12 kursi di parlemen, yang telah berkuasa 3 periode dan kini tampak menjajal peluang koalisi dengan Golkar yang punya 5 kursi.

PKS masih dalam proses menggodok 3 kadernya untuk menentukan salah satu yang bakal diusung di Pilkada Depok 2020.

Belum lagi, Mohammad Idris selaku wali kota petahana dari kalangan nonpartai, sejauh ini belum diusung partai mana pun.

Kedekatan Idris dengan PKS sudah jadi rahasia umum dan tak menutup kemungkinan ia diusung lagi untuk periode kedua kekuasaannya.

Di sisi lain, Golkar sejauh ini mengusulkan nama Farabi El Fouz dan mengincar setidaknya kursi wakil wali kota, namun masih menunggu sikap PKS sebagai pemegang keputusan.

Sementara itu, poros penantang dinakhodai PDI-P dan Gerindra.

Dengan bekal masing-masing 10 kursi di DPRD Kota Depok, poros ini diyakini cukup kuat buat menggempur hegemoni PKS di Depok yang telah bertahan hampir 15 tahun.

Partai-partai lain dengan perolehan kursi di bawah 5, yakni Demokrat, PKB, PAN, dan PPP menjadi kuda hitam dengan membentuk Koalisi Tertata.

PKB mulai didekati oleh poros Gerindra-PDI-P, sedangkan Demokrat sedang coba digandeng oleh Golkar.

Nurozi berujar, langkah-langkah guna mempromosikan nama Pradi-Afifah bakal segera dilakukan sebagai upaya mencuri start.

Selagi menunggu keputusan final tertulis dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, deklarasi-deklarasi di level akar rumput bakal digencarkan.

Poros Gerindra-PDI-P disebut masih membuka pintu bagi partai-partai lain untuk bergabung dalam gerbong mereka untuk menambah kekuatan.

"Kami menyiapkan sosialisasi pasangan Pradi-Afifah. Nanti relawan masing-masing calon menentukan langkah awal termasuk sosialisasi, branding, pekerjaan-pekerjaan di awal sebelum sampai tahap pemilu di September nanti," ungkap Nurozi.

"Deklarasi kami mulai dari komponen kecil dulu, untuk memperkuat di bawah. Puncaknya nanti kalau sudah ada surat keputusan (ketua umum partai). Juli ini mudah-mudahan rekomendasi dari kedua belah pihak (Gerindra dan PDI-P) sudah selesai," tutup dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/07/07205561/kemesraan-gerindra-dan-pdi-p-gempur-hegemoni-pks-di-pilkada-depok-2020

Terkini Lainnya

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke