Salin Artikel

Alasan Wali Kota Izinkan Sekolah di Bekasi Lakukan Kegiatan Belajar Tatap Muka

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menjelaskan alasan sekolah diizinkan untuk lakukan pembelajaran secara tatap muka.

Alasannya karena dia menilai pemerintah telah dapat menekan agka penularan Covid-19 di Bekasi.

Selain itu, angka kematian selama sebulan belakangan ini juga diklaim tidak bertambah.

“Jadi gini, kan kalau kita mau masuk ke zona hijau tidak ada daerah yang hijau sekarang. Tapi pada saat Pemerintah ini mampu menekan memutus mata rantai, artinya hal-hal berkenan dengan yang saya sampaikan barusan (kegiatan belajar mengajar), ya kita lihat evaluasi lagi angka kematian 0 dan kesembuhan 100 persen,” Rahmat di Bekasi, Selasa (13/7/2020).

Ia mengatakan, alasan memperbolehkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka tersebut juga dilandasi dengan sarana Pemkot yang memadai dalam menghadapi kasus Covid-19.

Misalnya, alat pemeriksaan Covid-19 yang cukup, tim medis, dan adanya sejumlah rumah sakit rujukan di Kota Bekasi.

"Baik rapid test, kit swab, adanya tim medis, rumah sakir rujukan. Kan dinamakan adaptasi, adaptasi kan berarti penyesuaian,” kata dia.

Pria yang disapa Pepen ini menyatakan, meski Kota Bekasi belum zona hijau dirinya tetap mengizinkan sekolah kembali belajar tatap muka.

Bahkan Pepen telah mengajukan surat perizinan lakukan kegiatan belajar mengajar ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makariem dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Ia mengatakan, selama protokol pencegahan Covid-19 diterapkan ketat di sekolah, maka kemungkinan kecil penyebarannya.

Sebab menurut dia, siswa-siswi telah jenuh empat bulan belakangan ini mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring (dalam jaringan).

“Ya yang namanya menyelenggarakan Pemerintahan pasti ada salah dan benar. Nah kita cari yang benar. Kita mau melakukan ini (kegiatan belajar tatap muka) ya kita sampaikan, kita laporan terus-terus,” ujar dia.

“Kalau terkungkung pada keputusan Menteri seumpanya (terkait belajar mengajar tatap muka) maka tidak jalan ini nih nanti anak-anak sekolah. Kan anak-anak juga jenuh dan orangtuanya juga. Nah sekarang kita punya kemampuan itu. Jadi jalan saja menurut saya,” ucap dia.

Terakhir, ia juga menyarankan agar sekolah yang belum siap lakukan protokol pencegahan Covid-19 untuk tidak beroperasi terlebih dahulu.

Pemerintah Kota Bekasi telah izinkan sekolah untuk lakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka mulai Senin (13/7/2020) hari ini.

Sekolah yang diizinkan terlebih dahulu untuk lakukan kegiatan belajar mengajar adalah sekolah yang ditunjuk sebagai role model. Role model dalam arti Pemkot Bekasi, yakni sekolah yang peraturan protokol pencegahan Covid-19 telah sesuai atau memenuhi persyaratan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/13/18172101/alasan-wali-kota-izinkan-sekolah-di-bekasi-lakukan-kegiatan-belajar-tatap

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke