Salin Artikel

Cerita Caecilia Rawat Pasien Covid-19 di Rumah Tanpa Pakaian Astronot

Caecilian Kapojos, misalnya, saat itu dia berhasil merawat ibundanya, Jeanne (74), hingga sembuh dari Covid-19 setelah sebulan perawatan di rumah mereka.

Caecil berbagi pengalamannya dengan memulau cerita ketika ibunya terpapar Covid-19 dengan gejala ringan pada pertengah Maret lalu. Awalnya, kata dia, ibundanya memutuskan ke rumah sakit karena mengeluhkan sakit maagh.

Namun, setelah dokter memeriksa lebih lanjut, ternyata Jeanne juga terkena pneumonia hingga akhirnya terdiagnosa telah terpapar virus corona tipe-2.

Akhirnya, Jeanne dirawat di rumah sakit swasta di Makassar pada 23 Maret 2020.

“Saat ibu saya sudah dinyatakan terpapar Covid-19, dia langsung dipindahkan ke ruang isolasi,” ucap Caecil kepada Kompas.com, Senin (8/9/2020).

Caecil mengatakan, ibunya sudah minta untuk dirawat di rumah setelah sempat mencicipi tiga hari opname di rumah sakit. Pasalnya, Jeanne merasa tidak nyaman di rumah sakit.

Jeanne tak mau makan bahkan psikisnya agak terganggu karena melihat dokter mengenakan hazmat yang mirip pakaian astronot. Apalagi kala itu Covid-19 baru-baru muncul di Indonesia.

Karena khawatir kondisi ibunya makin parah, Caecilia yang berdomisili di Jakarta langsung terbang ke Makassar untuk merawat Jeanne pada 30 Maret lalu.

“Saya langsung minta ke dokter untuk mengizinkan ibu dirawat di rumah,” ucap Caecil.

Pulang dari rumah sakit, dokter membekali Jeanne dengan obat-obatan, antara lain obat batuk, obat lambung, antimual, obat antibiotik untuk paru, serta klorokuin.

Namun, obat klorokuin itu akhirnya dihentikan dokter karena diduga menjadi penyebab jamur pada lidah pasien dan membuatnya tidak nafsu makan.

Selama di rumah, semua kondisi pasien dipantau dokter melalui aplikasi WhatsApp.

“Saya diminta memantau napas, menghitung napas per menit, dan secara berkala melakukan video kondisi pasien tampak wajah dan dada, lidah dan bibir saat kesulitan makan. Saat pasien berjalan juga harus divideokan,” ujarnya.

Rawat pasien tanpa pakaian hazmat

Menurut Caecil, tak masalah isolasi mandiri di rumah karena Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) dan pemerintah mengizinkan itu bagi pasien positif Covid-19 tanpa penyakit bawaan (komorbid).

Namun, Caecil mengakui bahwa selama merawat ibunya, dia tak pernah mengenakan hazmat sebagai alat pelindung diri (APD) layaknya tenaga kesehatan di rumah sakit.

"Tidak memakai hazmat saat itu karena belum umum (digunakan) perlengkapan APD, masih susah dicari dan belum banyak yang jual," ungkap Caecil.

Meski begitu, dia mengaku tetap memerhatikan protokol kesehatan, terutama mengenakan masker dan rajin cuci tangan dengan air mengalir.

“Selama di rumah aku tetap pakai masker. Bahkan, kalau aku tidak nyaman dengan maskerku lagi, akan ku ganti lagi. Lalu aku selalu cuci tangan bahkan mandi setelah mengurus ibu,” kata dia.

Caecil menyatakan bahwa rumahnya juga rutin disemprotkan disinfektan oleh petugas untuk menghindari virus itu menempel di bagian rumahnya.

Khawatir tertular Covid-19

Diakui Caecil, selama merawat ibunya, dia kerap mengalami kekhawatiran. Apalagi ia tak mengenakan APD seperti layanya perawat di rumah sakit.

Sebagai manusia biasa, Caecil tak memungkiri akan rasa takutnya terpapar Covid-19 saat mengurus Jeanne. Namun, rasa kekhawatiran itu ia buang demi kesembuhan ibunya.

“Ya ya sudah dalam pikiranku yang penting ibuku sembuh ya Tuhan. Terus berdoa aja sih, supaya aku juga enggak terpapar juga,” kata dia.

Masih kata Caecil, kondisi ibunya bisa dibilang sempat kritis saat awal terpapar Covid-19.

“Selama lima hari pertama kondisi mama lumayan parah. Napasnya tersengal-sengal, tubuhnya lemah, batuk, tidak nafsu makan karena merasa lidah pahit, serta buang dahak terus pakai tisu,” ujarnya.

Karena kondisi Jeanne masih lemah, Caecil sulit menjaga jarak lantaran masih harus membantu ibunya itu.

“Mengantar ke kamar mandi, ganti pampers, tangan juga harus dituntun untuk bolak-balik ke kamar mandi karena diare, bagaimana mau jaga jarak fisik?” ungkapnya.

Namun, lambat laun kondisi sang ibu berangsur-angsur membaik setelah hampir seminggu.

Bahkan, berjalan 14 hari perawatan, kondisi Jeanne semakin membaik. Gangguan pernapasan sudah hilang, nafsu makan kembali normal dan mulai beraktivitas ringan di rumah.

Dokter juga menyarankan Jeanne untuk rajin berjemur agar dahak di parunya segera sirna.

Petugas dari Puskesmas pun, kata Caecil, rutin berkunjung ke rumahnya untuk memeriksak kesehatan Jeanne.

Caecil mengatakan, ibunya sudah dua kali dites swab selama di rumah. Hasilnya menunujukkan negatif Covid-19.

“Kata suster di rumah sakit, kalau dua kali berturut-turut hasilnya negatif maka rumah sakit akan mengeluarkan surat keterangan pasien sembuh Covid-19,” kata Caecil.

Tidak hanya ibunya, Caecil juga jalani rapid test untuk mengetahui kondisinya selama kurang lebih sebulan merawat ibunya. Hasilnya, selalu negatif.

“Aku sudah rapid test dan hasilnya negatif, terus setengah beban ku sudah hilang. Aku sangat lega,” ucap dia.

Menurut dia, ini adalah mukjizat Tuhan karena ia bisa mengurus ibunya sampai sembuh dan dirinya dijauhkan dari paparan virus corona tipe-2.

“Pada saat itu negatif yaudah lah merdeka ya ampun ya Tuhan ini hadiah deh bisa merawat orangtua dan akunya juga sehat,” tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/08/08420981/cerita-caecilia-rawat-pasien-covid-19-di-rumah-tanpa-pakaian-astronot

Terkini Lainnya

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke