BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengklaim angka reproduksi (Rt) di wilayahnya kembali menurun.
Ia mengatakan, angka reproduksi tersebut turun 0,1 selama 10 hari. Grafik penurunan angka reproduksi itu terhitung dari 10 September hingga 16 September.
Sebagai informasi, angka reproduksi merupakan potensi penularan penyakit oleh seseorang kepada orang yang lain.
Apabila angkanya kurang dari 1, maka penularan dianggap bisa dikendalikan karena berjalan lambat. Namun, jika jumlahnya lebih dari 1, maka penularan akan makin tinggi dan kian banyak pasien yang tertular.
“Per tanggal 16 september angka penularannya 0,88, berarti ada penurunan,” ujar Tanti saat dikonfirmasi, Selasa (22/9/2020).
Tanti mengatakan, sebelumnya pada tanggal 6 September angka reproduksi Covid-19 di wilayahnya diangka 0,97.
Meski angka reproduksi menurun, tetapi angka kasus Covid-19 di Kota Bekasi masih terus meningkat. Jumlah kasus Covid-19 secara kumulatif dari Maret hingga 20 September 2020 sebanyak 2.815 kasus.
Jumlah tersebut bertambah 405 kasus Covid-19 dari sepekan yang lalu per 13 September.
"Dari yang tadinya 0,97 ada penurunan 0,1, itu pada 6 September. Sekarang tetap ada peningkatan (kasus Covid-19), jadi kita belum bisa menentukan mana yang tertinggi karena masih terus berjalan. Kami bergerak sejak dari Agustus ada peningkatan terus,” kata dia.
Sebagai informasi, sebelumnya angka reproduksi Covid-19 di Kota Bekasi terus meningkat. Bahkan, berdasarkan data 2 September 2020 lalu, angka reproduksi Covid-19 di Kota Bekasi ada di angka 1,55.
Padahal Juni lalu, Rt di Bekasi masih di bawah angka 1. Ketika itu diumumkan ada di angka 0,91.
Namun, per 31 Agustus 2020, angka reproduksi di Kota Bekasi naik menjadi 1,52. Kemudian, pada 2 September naik lagi menjadi 1,55.
Artinya, dari satu pasien positif Covid-19, kemungkinan penyebarannya ke satu hingga dua orang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/22/11310501/dinkes-klaim-ada-penurunan-angka-reproduksi-covid-19-di-kota-bekasi-kini