Salin Artikel

Ini Aturan Naik Bus DAMRI Bandara Soekarno-Hatta Selama Pandemi Covid-19

TANGERANG, KOMPAS.com - Komunikasi Korporasi dan Protokol Perum DAMRI Harys Kristanto mengatakan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi calon penumpang bus DAMRI sebelum melakukan perjalanan.

"Tentunya sih yang pertama mereka harus sehat ya," kata Harys saat dihubungi melalui telepon, Senin (12/10/2020).

Suhu tubuh penumpang akan diukur satu persatu. Apabila suhu di atas 37,3 derajat, penumpang tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan.

Bagi yang lolos dari pengecekan suhu tubuh, kata Harys, penumpang wajib mengenakan masker selama dalam perjalanan.

"Dan menjaga jarak minimal satu sampai satu setengah meter," kata dia.

Ketika memasuki bus, petugas DAMRI juga akan memberikan cairan hand sanitizer untuk digunakan penumpang.

"Jadi sebelum naik bus penumpang akan menggunakan hand sanitizer dulu, atau pun di beberapa pool ada tempat cuci tangan," kata dia.

Syarat rapid test tidak diperlukan untuk perjalanan jarak dekat seperti perjalanan dari Jakarta menuju Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.

Namun, lanjut Harys, disarankan agar penumpang memiliki hasil rapid test, karena rapid test juga akan diperiksa saat keberangkatan menggunakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.

"Kita sarankan kepada penumpang untuk rapid, karena kan di Bandara mereka melakukan penerbangan, dan rapid test akan diperiksa juga," ujar dia.

Selain aturan tersebut, Harys juga menjelaskan DAMRI sudah mengatur tempat duduk yang boleh ditempati oleh penumpang mereka.

Sesuai aturan pemerintah, kata Harys, penumpang tidak diizinkan untuk duduk bersebelahan dalam satu baris kursi.

Meskipun penumpang yang ingin duduk bersebelahan merupakan satu keluarga dan satu domisili.

"Meskipun satu keluarga kami sarankan untuk pisah tempat duduk. Kalau depan-belakang masih diizinkan. Tapi kalau untuk sebelahan memang tidak boleh," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/12/17035871/ini-aturan-naik-bus-damri-bandara-soekarno-hatta-selama-pandemi-covid-19

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke