Salin Artikel

Hari Ketiga Operasi Zebra di Jakbar, Tidak ada Pengemudi yang Ditilang

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ke-3 pelaksanaan Operasi Zebra di Jakarta Barat, pihak kepolisian tidak melakukan tindak penilangan apapun. Operasi ini telah digelar di kawasan Jakarta sejak Senin (26/10/2020).

Hal ini dijelaskan oleh Kasat Lantas Jakarta Barat, Kompol Purwanta, ketika dihubungi Kompas.com, pada Rabu.

"Tilang 0. Teguran 810," jelas Purwanta melalui pesan tertulis.

Padahal pada hari ke-3 di tahun sebelumnya, pihak kepolisian menilang 926 pengemudi dan hanya melakukan teguran pada 150 pengemudi.

Operasi zebra pada tahun ini memang lebih menitikberatkan pada aspek preventif dan preemtif, dibandingkan pemberian sanksi.

"Pelaksanakan 40 persen preemtif, 40 persen preventive, 20 persen penindakan," ujar Purwanta pada Kompas.com, Senin (26/10/2020).

Itu sebabnya, dalam pelaksanaan, polisi lebih banyak memberikan teguran dan imbauan dibandingkan dengan penilangan.

Di samping ketertiban lalu lintas, pihak kepolisian juga melakukan giat protokol kesehatan dalam operasi ini.

Pada hari ke-3 pelaksanaan operasi zebra, pihak kepolisian memberikan teguran kepada 39 pelanggar protokol kesehatan dan melakukan sosialisasi protokol kesehatan kepada sepuluh orang pengendara.

Operasi Zebra kembali digelar di DKI Jakarta, sejak Senin (26/10/2020). Rencananya, Operasi Zebra digelar selama dua pekan hingga 8 November 2020 mendatang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/28/21122831/hari-ketiga-operasi-zebra-di-jakbar-tidak-ada-pengemudi-yang-ditilang

Terkini Lainnya

Muncul Poster Budisatrio-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Pengamat: Itu Kode Serius

Muncul Poster Budisatrio-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Pengamat: Itu Kode Serius

Megapolitan
Pekerja di Jakarta: Kalau Sudah Punya Rumah, Tapera untuk Apa?

Pekerja di Jakarta: Kalau Sudah Punya Rumah, Tapera untuk Apa?

Megapolitan
Soal Kabar Kaesang Duet dengan Keponakan Prabowo di Pilkada 2024, DPW PSI: Belum Terima Informasi Pusat

Soal Kabar Kaesang Duet dengan Keponakan Prabowo di Pilkada 2024, DPW PSI: Belum Terima Informasi Pusat

Megapolitan
Pedagang Kopi Keliling di Tanah Abang Terjaring Razia Jukir

Pedagang Kopi Keliling di Tanah Abang Terjaring Razia Jukir

Megapolitan
Muncul Foto Budisatrio Djiwandono dan Kaesang for Jakarta, Gerindra : Itu Aspirasi Masyarakat

Muncul Foto Budisatrio Djiwandono dan Kaesang for Jakarta, Gerindra : Itu Aspirasi Masyarakat

Megapolitan
Endah Kaget Motornya Diangkut Dishub di Depan Mata, padahal Dijamin Aman oleh Jukir

Endah Kaget Motornya Diangkut Dishub di Depan Mata, padahal Dijamin Aman oleh Jukir

Megapolitan
Tukang Bubur: Saya Lebih Percaya Tapera Dikelola Swasta Dibandingkan Pemerintah

Tukang Bubur: Saya Lebih Percaya Tapera Dikelola Swasta Dibandingkan Pemerintah

Megapolitan
Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Setuju Upah Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Tak Setuju Upah Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Megapolitan
Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Megapolitan
Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Megapolitan
KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Megapolitan
Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Megapolitan
Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke