Salin Artikel

Kasus Bocah Hanyut di Kali Mampang, Berawal dari Saluran Air Rusak

Saat itu, di saluran air tersebut tidak kelihatan karena tertutup genangan air. Rizki diduga telah hanyut ke Kali Mampang.

Tim SAR gabungan sudah mencari Rizki. Namun, pencarian belum membuahkan hasil.

Berikut rangkuman peristiwa seputar hanyut dan pencarian Rizki.

1. Bermain dekat saluran

Sebelum hanyut ke aliran Kali Mampang, bocah itu terpeleset ke saluran penghubung air (PHB) di Komplek Polri Pondok Karya.

Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol Sujarwo mengatakan, Rizki sedang bermain bersama teman-temannya di sekitar saluran air itu.

“Korban berdiri sambil bermain di samping lubang gorong gorong/saluran air dan tiba tiba tergelincir dan masuk ke dalam gorong-gorong/saluran air,” kata Sujarwo saat dikonfirmasi.

2. Sudah diingatkan

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Pela Mampang, Mampang Prapatan, Haryanti (42) mengatakan, dia sempat bertemu dan mengingatkan Rizki dan teman-temannya agar menjauhi saluran air. Setelah mengingatkan, Haryanti kembali melanjutkan pekerjaan mengecek saluran air.

“Anak-anak memang sering main di genangan di sini,” kata Haryanti.

3. Penutup saluran air rusak

Penutup saluran air di lokasi terpelesetnya Rizki sudah terbengkalai dan tak diperbaiki sejak awal tahun 2020. Tutup saluran air itu rusak karena terlindas ban truk molen.

Seorang warga yang tinggal dekat lokasi kejadian terpelesetnya Rizki, Siswanto (50) mengatakan, penutup saluran rusak sekitar Februari lalu.

“Itu tutup saluran itu jebol karena waktu itu ada truk belok terlalu minggir dan jeblos,” kata Siswanto, kemarin.

Sejak rusak, penutup turap tersebut tak pernah diperbaiki.

5. Dicari ke gorong-gorong

Petugas gabungan dari berbagai unsur telah menyisir beberapa titik saluran penghubung air di Komplek Polri Pondok Karya untuk mencari Rizki. Sejumlah petugas masuk ke dalam saluran air. Petugas juga membongkar penutup saluran untuk mempermudah pencarian Rizki.

Petugas  berpencar untuk memeriksa beberapa saluran air.

“Mulai melakukan pencari pukul 16.15 WIB, sejak saya terima laporan. Lalu warga bongkar turap terus kemudian dibantu Satpol PP,” ujar Haryanti kemarin.

Petugas gabungan itu berasal dari Suku Dinas Sumber Daya Air Kecamatan Pela Mampang, PPSU Pela Mampang, dan anggota Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Selatan. Mereka masuk ke dalam saluran air dengan bantuan senter.

Lebar saluran air sekitar setengah meter dan dalamnya satu meter.

6. Diduga telah hanyut ke kali Mampang


Rizki diduga telah hanyut ke Kali Mampang. 

“Perkiraan kami korban sudah hanyut ke Kali Mampang. Kami sudah telusuri saluran air tapi korban tak ditemukan,” ujar Komandan Pleton Sektor 3 Mampang Prapatan Grup A Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Selatan, Sudrajat, pada Minggu malam.

Sudrajat mengatakan, korban diduga hanyut ke ujung PHB Pondok Karya dan terus ke aliran Kali Mampang. Di ujung PHB, ada pintu air Kali Mampang.

“Ini jeda waktu hanyutnya sudah lama. Saya cek di pintu Kali Mampang itu cukup deras airnya. Kemungkinan itu lolos dari pintu air Kali Mampang,” ujar Sudrajat.

7. Tim SAR susuri sungai

Tim SAR Gabungan dari pemadam kebakaran dan relawan SAR mulai mencari Rizki pada Senin pagi.

Komandan Regu Tim Penyelamat Grup B Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Selatan, Dwi Prayitno selaku Koordinator Tim Pencarian mengatakan, tim pencarian dibagi menjadi empat regu.

Tiga regu penyelamat mencari lewat jalur Kali Mampang sepanjang 1,5-2 kilometer dan satu regu menyusuri pinggir sungai.

“Setelah kami petakan dan briefing, kami bahi tiga regu. Regu 1 sudah menyusuri Kali Mampang dengan perahu sekitar pukul 09.50 WIB,” kata Dwi, kemarin.

Pencarian lewat jalur sungai dilakukan secara estafet. Regu 2 melanjutkan pencarian dari titik pintu masuk Komplek Polri Pondok Karya di Jalan Raya Tendean ke Jalan Poncol.

“Regu 3 mencari dari titik Jalan Poncol sampai ke Jembatan Widyachandra. Regu empat naik motor dan berjalan kaki,” ujar Dwi.

8. Sungai sempit dan dangkal

Tim SAR mengalami sejumlah kendala saat mencari bocah itu. 

“Kendala yang kami hadapi di Kali Mampang.... itu kalinya sangat sempit sekali,” ujar Dwi.

Selama penyusuran kali, tim SAR juga terhambat dengan banyaknya jembatan di jalur sungai.

Dwi mengatakan, air Kali Mampang juga dangkal sehingga pergerakan perahu karet terhambat.

“Airnya sekarang agak dangkal jadi sedikit terganggu karena pencarian menggunakan perahu karet,” ujar Dwi.

 

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/03/10380481/kasus-bocah-hanyut-di-kali-mampang-berawal-dari-saluran-air-rusak

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke