Menurut dia, hal itu terjadi karena anggaran untuk pengerjaan dan perbaikan jalan dialihkan ke biaya penanganan Covid-19.
"Kami memang sedang refocusing. Refocusing adalah mengurangi, mengambil belanja - belanja lain itu buat kegiatan pandemi, penanggulangan pandemi," kata Rahmat, Senin (9/11/2020).
Menurut dia, bukan hanya pos anggaran untuk perbaikan jalan yang dialihkan. Anggaran di pos lain juga ikut terkena dampak.
Namun, dia tidak merinci dengan detail pos anggaran mana saja yang dialihkan untuk penanganan Covid-19 dan berapa besaran jumlahnya.
Walau semua pengerjaan serba melambat, Rahmat atau yang akrap disapa Pepen menyatakan pihaknya akan memaksimalkan anggaran yang ada untuk membenahi infrastruktur. Dia memastikan penanganan Covid-19 dan pembenahan infrastruktur bisa berjalan bersamaan.
"Sekarang kami bagaimana memaksimalkan peran yang ada anggaran pendapatan dan belanja daerah(APBD)," kata dia.
"Nantinya pandemi bisa dikendalikan dan infrastruktur juga insya Allah tidak menimbulkan kekecewaan orang banyak," ucap dia.
Baru capai 45 persen
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Widayat Subroto Hardi, mengatakan, proyek perbaikan jalan di 12 kecamatan di Kota Bekasi, baru mencapai 45 persen.
"Kalau rata-rata itu mungkin 40-45 persenlah selesai. Mayoritas jalan warga," kata Widayat saat dihubungi, Jumat lalu.
Widayat mengatakan, perbaikan jalan yang rusak sebenarnya sudah dimulai sejak beberapa bulan lalu. Namun, ada beberapa kendala yang menyebabkan proses perbaikan jalan terhambat. Salah satu yang jadi kendala adalah cuaca.
Curah hujan tinggi beberapa hari belakangan menyebabkan jalan yang sedang diperbaiki tergenang. Alhasil petugas di lapangan kesulitan melakukan pengerjaan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/09/14380871/pemkot-bekasi-pandemi-covid-19-penyebab-lambatnya-perbaikan-jalan