Salin Artikel

KPU Akui Protokol Kesehatan di TPS Tidak Sempurna

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Ketua KPU Republik Indonesia Arief Budiman mengakui bahwa protokol kesehatan di TPS berjalan tidak sempurna.

Seperti saat meninjau TPS 09, TPS 10, TPS 11, TPS 12, TPS 13 di Kabupaten Pondok Jagung, di mana TPS yang berada di tengah perkampungan diketahui tidak menjalani protokol kesehatan dengan ketat.

"Bukan tidak menerapkan protokol kesehatan, tapi tiak ketat, memang tidak sempurna," ujar Arief saat ditemui di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Rabu (9/12/2020).

Situasi berbeda ditunjukkan di TPS 23 dan TPS 30 di kawasan elit Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan, di mana protokol kesehatan dijalankan cukup ketat.

Panitia menyediakan fasilitas cuci tangan, hand sanitizer, sarung tangan dan melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala.

Meski protokol kesehatan di TPS di tengah perkampungan sulit dijalankan dengan tertib, Arief tetap yakin bahwa masyarakat sebenarnya sudah tahu tentang bahaya virus Covid-19.

"Karena begitu saya sentuh, hati-hati, jaga jarak, mereka langsung menjaga jarak. Tapi kan mungkin waktu kumpul-kumpul mereka tidak sadar," ungkapnya.

Terakhir, Arief mengimbau pada masyarakat untuk tetap menjalani protokol kesehatan meski pemilihan telah usai dan penghitungan suara sudah dilakukan.

"Tetap perhatikan protokol kesehatan. Saya khawatir saat pemungutan tertib, tapi karena merasa sudah selesai pemilihnya, mereka tidak memperhatikan protokol kesehatan. Justru ini yang bahaya," ujar Arief lagi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/09/19504911/kpu-akui-protokol-kesehatan-di-tps-tidak-sempurna

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke