Salin Artikel

Besok Kick-off, 10 Orang Jadi Penerima Pertama Vaksin Covid-19 di Depok

DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok, Jawa Barat, akan melangsungkan kick-off vaksinasi Covid-19 tahap pertama besok, Kamis (14/1/2021), setelah menerima 11.140 vaksin Sinovac dari Provinsi Jawa Barat kemarin.

Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan bahwa vaksinasi yang berlangsung pada Kamis besok akan dilakukan jika Presiden RI Joko Widodo jadi divaksin hari ini, Rabu (13/1/2021).

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok menyebutkan, kick-off vaksinasi Covid-19 tahap 1 besok akan digelar di RS Universitas Indonesia.

Ada 10 orang non-tenaga kesehatan (nakes) yang bakal disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac itu besok.

"Untuk besok besok, untuk pencanangan, 10 non-nakes (yang disuntik vaksin Covid-19). Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), ada toga (tokoh agama), ada organisasi, ada kepala OPD (organisasi perangkat daerah), ada satgas," jelas juru bicara satgas, Dadang Wihana, kepada wartawan, Rabu (13/1/2021).

Menurutnya, pemilihan 10 orang non-nakes yang disuntik vaksin Covid-19 besok sesuai dengan arahan menteri dalam negeri, bahwa Forkopimda hingga tokoh agama menjadi penerima awal vaksinasi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita menyebut bahwa vaksinasi awal untuk para "tokoh" ini bermaksud guna meyakinkan warganya.

“Kami berikan (10 dosis vaksin Covid-19 saat launching, red.) ke pejabat ASN, kepolisian, maupun TNI sebagai motivasi masyarakat,” tutur Novarita dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Depok, Selasa (12/1/2021).

Setelah launching vaksinasi di RS UI besok, vaksin Covid-19 akan didistribusikan untuk disuntikkan secara bertahap terhadap tenaga kesehatan sebagai prioritas, pada 20 rumah sakit dan 38 puskesmas di Depok.

Meski demikian, Dadang menolak membocorkan 10 orang non-nakes yang akan disuntik vaksin Covid-19 besok.

"Jangan dulu, karena besok di-screening lagi," ujarnya.

Wali Kota tak lolos screening karena pernah positif Covid-19

Wali Kota Mohammad Idris sendiri tidak menerima vaksinasi Covid-19 tahap 1 karena dirinya pernah terkonfirmasi positif Covid-19 pada 25 November 2020 silam.

Hal itu mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Dalam dokumen tersebut, tepatnya pada halaman 38-39, ada daftar 16 pertanyaan yang harus diajukan dalam proses screening sebelum seseorang menerima vaksin Covid-19.

Pertanyaan pertama berbunyi "Apakah Anda pernah terkonfirmasi menderita Covid-19?".

Lalu, pada bagian keterangan, tertulis bahwa khusus untuk vaksin Sinovac, sesuai rekomendasi PAPDI, "jika terdapat jawaban 'Ya' pada salah satu pertanyaan nomor 1–13, maka vaksinasi tidak diberikan".

Jika merujuk beleid tersebut, karena vaksinasi tahap 1 akan menggunakan vaksin Sinovac, maka Idris tidak diberikan vaksin lantaran pernah terkonfirmasi positif Covid-19 sesuai pertanyaan nomor 1.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/13/13324181/besok-kick-off-10-orang-jadi-penerima-pertama-vaksin-covid-19-di-depok

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke