Salin Artikel

Jelang Penerapan Tes GeNose di Stasiun, Ini Hal-hal yang Perlu Diketahui Penumpang KA

Sejumlah stasiun pun akan turut menyiapkan layanan tes GeNose khusus bagi para calon penumpang KA jarak jauh yang telah memiliki tiket perjalanan.

VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia Joni Martinus mengatakan, untuk tahap awal, KAI menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Yogyakarta.

"Tarif yang dikenakan pada saat uji coba atau pre-launching ini adalah Rp 20.000," ujar Joni, Rabu (3/2/2021).

Tarif tersebut jauh lebih murah dari tarif rapid test antigen di stasiun yang harganya mencapai Rp 105.000.

Layanan rapid test antigen tak dihapus

Joni mengatakan, tes GeNose merupakan alternatif pemeriksaan Covid-19 yang disediakan oleh KAI.

Artinya, dengan kehadiran tes GeNose, bukan berarti layanan rapid test antigen ditiadakan.

"Layanan rapid test antigen di stasiun masih akan tetap ada. Saat ini tersedia di 46 stasiun di pulau Jawa dan Sumatera," kata Joni.

Pengguna KA pun kini memiliki tiga pilihan tes untuk membuktikan non-reaktif atau negatif Covid-19 sebagai syarat perjalanan.

Ketiganya, yakni dengan hasil tes GeNose, rapid test antigen, atau pun tes swab polymerase chain reaction (PCR).

Joni berharap, tersedianya layanan tes GeNose C19 di stasiun ini akan semakin memperkuat deteksi dini penularan Covid-19.

"Sehingga lebih mempercepat pencegahan penularan Covid-19 dan menjadikan moda transportasi kereta api yang makin nyaman aman dan sehat," ujar Joni.

Tes sehari sebelum jadwal keberangkatan

Joni menyarankan pengguna layanan kereta api jarak jauh untuk mengakses layanan tes GeNose Covid-19 di stasiun sehari sebelum jadwal keberangkatan.

Ini untuk mengantisipasi agar pelanggan KA jarak jauh tidak ketinggalan kereta.

"Disarankan satu hari sebelum jadwal keberangkatan kereta apinya," kata Joni kepada Kompas.com, kemarin.

Jika tak memungkinkan, maka pengguna KA disarankan sudah tiba beberapa jam sebelum jam keberangkatan.

Hasil tes GeNose sebenarnya bisa langsung keluar hanya dalam beberapa menit. Namun, pengguna KA perlu mengantisipasi antrean yang mungkin terjadi.

"Pelanggan diminta untuk mengalokasikan waktu yang cukup agar tidak berpotensi ketinggalan kereta," ujarnya.

Joni pun memastikan PT KAI sudah membuat pola pengaturan antrean dan ruang tunggu yang memadai dengan tetap memperhatikan physical distancing antar pelanggan di stasiun.

Syarat tes

Pemeriksaan dengan alat tes GeNose dapat dilakukan maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan.

Penumpang wajib mendapat surat keterangan hasil negatif untuk disertakan dengan tiket perjalanan.

Penumpang yang tidak diwajibkan menjalani tes tersebut adalah pelanggan yang berusia di bawah 12 tahun.

Sebelum menggunakan layanan GeNose, terdapat syarat-syarat yang perlu diketahui supaya hasilnya akurat.

Joni mengatakan bahwa salah satu syaratnya adalah calon penumpang dilarang merokok selama 30 menit sebelum pengambilan sampel napas.

Selain itu, calon penumpang juga wajib memperlihatkan tiket saat mendaftarkan diri untuk pemeriksaan GeNose.

“Untuk melakukan pemeriksaan GeNose C19, calon penumpang harus dalam kondisi sehat, telah memiliki tiket, serta dilarang merokok, makan, minum (kecuali air putih), selama 30 menit sebelum pemeriksaan sampel napas,” kata Joni, Senin (1/2/2021).

Tahapan pemeriksaan

Sebelum melakukan pemeriksaan, kata Joni, calon penumpang diharuskan mengantre dan mendaftarkan diri secara tertib.

Saat pendaftaran, calon penumpang diharuskan menyiapkan tiket KA jarak jauh atau kode booking yang sudah dibayarkan lunas, dan kartu identitas asli.

Calon penumpang harus langsung membayar saat pendaftaran.

Setelah melakukan pembayaran, lanjut Joni, calon penumpang akan diberikan kantong GeNose C19.

Calon penumpang lalu diarahkan ke layanan pemeriksaan GeNose C19.

Di sana, calon penumpang diminta untuk mengambil napas melalui hidung dan membuangnya melalui mulut sebanyak tiga kali.

Pada pengambilan napas untuk ketiga kalinya, pelanggan harus mengembuskan ke dalam kantong yang tadi diberikan hingga penuh.

“Langkahnya adalah, sebanyak dua kali di awal, ambil napas dan buang di dalam masker. Lalu pada saat pengambilan napas ke-3, langsung embuskan ke dalam kantong hingga penuh. Kunci kantong agar udara di dalamnya tidak keluar dan serahkan kantong kepada petugas untuk dianalisis menggunakan alat GeNose C19,” ucap Joni.

Setelah itu, hasil pemeriksaan GeNose C19 tersebut akan keluar dalam waktu sekitar tiga menit.

Joni menegaskan, pemeriksaan tersebut hanya dapat dilakukan satu kali tanpa pengulangan.

Sekilas tentang GeNose

GeNose C19 adalah alat screening Covid-19 yang dibuat oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), yang meniru cara kerja hidung manusia dengan memanfaatkan sistem penginderaan (larik sensor gas) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk membedakan pola senyawa yang dideteksi.

GeNose C19 melakukan screening melalui embusan napas seseorang untuk mendeteksi keberadaan Covid-19.

Perangkat GeNose yang dikombinasikan dengan software AI, terlatih untuk membedakan sampel napas yang diduga positif Covid-19 atau negatif Covid-19.

Adapun alat GeNose C19 sendiri telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan Nomor Kemenkes RI AKD 20401022883.

Alat tersebut juga telah ditetapkan sebagai syarat kesehatan bagi individu yang melakukan perjalanan melalui Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 5 Tahun 2021 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 11 Tahun 2021.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/04/08392211/jelang-penerapan-tes-genose-di-stasiun-ini-hal-hal-yang-perlu-diketahui

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke