Salin Artikel

Banjir di Bumi Nasio Indah Bekasi: 100 KK Bertahan di Rumah, Pasien Covid-19 Dijemput Petugas

BEKASI, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Jumat (19/2/2021) hingga Sabtu (20/2/2021). Akibatnya, sebagian besar wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir.

Salah satu lokasi yang terdampak banjir cukup parah adalah perumahan Bumi Nasio Indah, Jati Asih. Ketinggian air di kompleks sempat mencapai 2,5 meter.

Hingga Minggu (21/2/2021) malam, kawasan Bumi Nasio Indah masih terendam banjir setinggi 40-60 sentimeter. Lebih rendah dibandingkan Minggu pagi yang berkisar 70-200 sentimeter

Namun, sebagian besar warga tetap memilih untuk bertahan di rumahnya masing-masing dan enggan dievakuasi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Pantuan Kompas.com, Minggu (21/2/2021), petugas dan relawan hilir mudik menggunakan perahu karet di area depan perumahan.

Mereka menyiapkan sejumlah logistik bantuan maupun titipan kerabat korban terdampak banjir untuk dibawa ke lokasi warga yang bertahan.

100 KK memilih bertahan di rumah

Ketua RW 16, Iwan Kurniawan menyampaikan, terdapat sekitar 100 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang memilih bertahan di lantai dua rumahnya.

"Ada total 152 KK, yang bertahan sekitar 100 KK masih ada," ujar Iwan saat ditemui di depan Perumahan Bukit Nasio Indah, Minggu (21/2/2021).

Hanya 50 KK di Bumi Nasio Indah yang sudah dievakuasi dan mengungsi sementara di tempat lebih aman selama menunggu banjir surut.

"Yang bertahan 100 KK, yang sudah mengungsi 50 KK. Itu sesuai permintaan mereka," ungkapnya.

Petugas Keamanan Bumi Nasio Nasio Indah, Nikmat mengatakan, warga memilih untuk bertahan karena khawatir dengan kondisi rumah yang kosong.

Alasan lainnya, warga memilih bertahan karena tidak memiliki tempat untuk tinggal sementara.

"Mungkin mereka khawatir sama rumahnya kosong, atau dia enggak ada penampungan di mana. Untuk banjir saat ini enggak ada penampungan buat tinggal sementara. Mereka yang keluar langsung ke rumah anaknya atau tinggal sementara," kata Nikmat.

Pasien Covid-19 dijemput petugas

Di antara sejumlah warga yang memilih bertahan di rumah saat banjir melanda, diketahui terdapat tiga pasien terkonfirmasi Covid-19.

Mereka tengah menjalani isolasi mandiri dan menolak dievakuasi petugas guna ditempatkan sementara di rumah sakit rujukan, selama banjir belum surut.

Tim Medis Puskesmas Jati Asih, Fitra menjelaskan, pihaknya Puskemas bersama pengurus RT/RW sudah meminta pasien Covid-19 tersebut agar mau dievakuasi dan diungsikan sementara sejak Jumat (19/2/2021).

Alasannya, para pasien dikhawatirkan akan sulit terpantau kondisi kesehatannya saat lingkungannya terdampak banjir. Terlebih lagi, salah satu pasien tersebut sudah lanjut usia dan memiliki penyakit penyerta.

"Sebenarnya kami sudah edukasi untuk ke rumah sakit dari dua hari yang lalu. Karena ada penyerta asma, cuma pasien kekeuh untuk isolasi mandiri di hari pertama banjir," ujar Fitria saat ditemui wartawan, Minggu (21/2/2021).

Ketiga pasien Covid-19 itu akhirnya bersedia dievakuasi pada Minggu (21/2/2021) siang setelah petugas Puskesmas dan pengurus lingkungan diberikan penjelasan.

Menurut Fitria, pihaknya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan Covid-19 terdekat untuk sementara menampung tiga pasien terdampak banjir tersebut.

"Tim relawan perahu pakai APD, saya pakai APD. Rumah sakit sudah kami koordinasikan, ambulans sudah ada. Jadi langsung dibawa," kata Fitria.

"Di sana ada ruang transit, mudah-mudahan diprioritaskan untuk pasien yang kebanjiran," sambungnya.

Tiga relawan dan satu tenaga medis Puskesmas Jati Asih pun langsung bersiap menggunakan baju hazmat, masker dan sarung tangan medis, serta face shield.

Empat orang tersebut lalu menaiki perahu karet untuk menyusuri perumahan Bumi Nasio Indah dan menjemput tiga pasien Covid-19 yang terjebak banjir.

Sementara di gerbang pintu perumahan, sejumlah tenaga media dan satu unit ambulans sudah bersiaga untuk langsung membawa pasien tersebut ke rumah sakit.

Sebagian besar wilayah Bekasi banjir

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terdapat 126 titik banjir di Kota Bekasi yang tersebar di 12 kecamatan sejak Sabtu hingga Minggu malam.

Kabag Humas Pemerintah Kota Bekasi Sajekti Rubiah menyampaikan, sebanyak 121 titik yang dilaporkan telah surut. Sedangkan lima lokasinya lainnya masih tergenang hingga Minggu malam.

Namun, tidak dijelaskan secara rinci di mana saja lima titik banjir tersebut.

"Jumlah total kejadian genangan 126 titik, 40 kelurahan di 12 kecamatan terdampak," ujar Sajekti dalam keterangan tertulis, Minggu (21/2/2021).

Menurut Sajekti, semua petugas BPBD Kota Bekasi masih bersiaga memantau wilayah terdampak banjir di 12 kecamatan.

Pemerintah Kota bersama pihak kecamatan dan kelurahan juga terus mendata jumlah warga terdampak banjir di Kota Bekasi.

Data sementara yang dicatatkan BPBD Kota Bekasi, terdapat 25.133 KK atau 100.532 warga terdampak banjir akibat hujan deras dan luapan aliran kali.

"Data sementara 25.133 KK atau 100.532 jiwa yang terdampak," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/22/09160891/banjir-di-bumi-nasio-indah-bekasi-100-kk-bertahan-di-rumah-pasien-covid

Terkini Lainnya

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke