Salin Artikel

Korupsi Dirut Sarana Jaya ke KPK Dilaporkan Anak Buahnya Sendiri

Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar mengatakan, lima orang bawahan Yoory berani melaporkan atasannya atas dugaan korupsi mark up harga pengadaan lahan di Munjul, Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

"Dan (mark up) itu diketahui oleh tim (para pelapor) di Sarana Jaya dan itu kemudian dilaporkan mereka ke KPK," kata Haris dalam acara Aiman di Kompas TV, Senin (15/3/2021).

Haris mengatakan, dari lima pelapor yang melaporkan Dirut Pembangunan Sarana Jaya, tidak ada motif dendam pribadi melainkan laporan yang datang dari hati nurani.

"Bukan (dendam pribadi), karena begini, hari-hari begini kan jarang ada keberanian berbasis nurani yang melihat fakta atau dipaksa terlibat dalam satu praktek yang diduga koruptif, orang-orang ini berani melaporkan," kata Haris.

Haris mengatakan, setelah melaporkan Yoory ke KPK, lima orang pelapor langsung diperkarakan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta oleh pimpinan Pembangunan Sarana Jaya yang tidak disebut namanya.

Sehingga, Lokataru saat ini melakukan pendampingan dan perlindungan hukum untuk lima orang pelapor tersebut.

Haris mengatakan, para pelapor juga sempat mengalami penggeledahan dan pemeriksaan oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

"Dan ketika mereka (para pelapor) mengungkap ini, diketahui oleh pimpinan Sarana Jaya, mereka dicarikan 'masalah' dan dilaporkan ke Kejaksaan Tinggi DKI oleh pimpinan Sarana Jaya," ucap Haris.

Padahal, kata Haris, sengketa yang disangkutkan kepada para pelapor merupakan proyek yang justru menguntungkan untuk Pemprov DKI Jakarta karena tidak menggunakan skema APBD.

Diketahui sebelumnya, dugaan kasus korupsi mencuat ke publik setelah Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat (5/3/2021) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dugaan kasus yang membelit Yoory yaitu pengadaan lahan yang berada di Munjul, Kelurahan Pondok Ranggon, Cipayung Jakarta Timur.

Hingga saat ini KPK masih mendalami kasus tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/16/05430061/korupsi-dirut-sarana-jaya-ke-kpk-dilaporkan-anak-buahnya-sendiri

Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke