Hal tersebut dinyatakan oleh Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Agus Haryadi.
GeNose C19 merupakan alat pendeteksi Covid-19 berbasis hembusan nafas. Alat pendeteksi tersebut telah diaplikasikan di beberapa stasiun kereta di Jakarta.
Calon penumpang kereta harus lolos tes GeNose C-19 untuk bisa menggunakan jasa kereta api.
GeNose C19 juga diterapkan di empat bandara di Indonesia mulai Kamis (1/4/2021).
Saat ditanya apakah GeNose C19 dapat digunakan calon penumpang di Bandara Seokarno-Hatta saat mudik Lebaran 2021, Agus memastikan hal tersebut belum bisa dilakukan.
"Dipastikan belum bisa," kata Agus kepada awak media, Kamis.
Ia berujar, saat ini pihaknya masih menunggu evaluasi atas penggunaan GeNose C19 dari bandara lain.
"Jadi, impelentasi GeNose (di Bandara Soekarno-Hatta) terakhir, setelah bandara lain itu (hasilnya) seperti apa," papar Agus.
Oleh karena itu, pihaknya saat ini tengah menunggu evaluasi dari penggunaan GeNose C19 di dua bandara naungan PT Angkasa Pura II, yakni Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang dan Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Setelah itu, lanjut Agus, baru pihaknya akan menentukan penggunaan GeNose C19 di Bandara Soekarno-Hatta.
"Karena kami tidak bisa coba sesuatu yang agak high risk, terutama bahas tentang kepadatan di sini, Bandara Soekarno-Hatta," ucap Agus.
"Kalau sudah yakinkan hasil bagus dan lancar, baru kami bisa implementasikan di sini," sambung dia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan, alat deteksi Covid-19 yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada itu akan mulai digunakan di bandara pada Kamis.
Ia telah melakukan koordinasi terkait pelaksanaan rencana tersebut dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/01/17572211/genose-c19-dipastikan-belum-berlaku-di-bandara-soekarno-hatta-saat-libur