Salin Artikel

Munarman, Baiat ISIS di UIN Jakarta, dan Sidang Bom Thamrin

Penangkapan dilakukan karena Munarman diduga terlibat dalam baiat terhadap Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS yang digelar di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, dan di Medan (Sumatra Utara), serta di Makassar (Sulawesi Selatan).

Mantan petinggi FPI itu juga disebut berperan dalam membuat jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan ISIS di Indonesia.

Namun, polisi belum mengungkap secara rinci sejauh mana keterlibatan Munarman dalam acara baiat ISIS di tiga wilayah itu. Tidak dijelaskan pula kapan kegiatan itu berlangsung.

Tahun 2014

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Arief Subhan mengatakan, acara yang diduga baiat atau pengambilan sumpah setia anggota ISIS di kampus itu memang pernah ada. Pihak kampus mengetahui hal itu setelah peristiwa terjadi.

Menurut Arief, kegiatan tersebut diselenggarakan tahun 2014 oleh pihak luar di Wisma Syahida Inn milik UIN Syarif Hidayatullah. Wisma itu memang bisa disewakan oleh siapa saja, termasuk pihak luar kampus.

Kala itu, pihak rektorat tidak mengetahui secara rinci agenda kegiatan itu dan siapa saja pihak-pihak yang terlibat sebagai penyelenggara.

"Kejadian tahun 2014, di mana ada penggunaan fasilitas di lingkungan kampus. Kemudian dipakai secara tidak sepengetahuan kami untuk apa yang disebut sebagai baiat," ujar Arief saat dihubungi, Rabu kemarin.

Menurut Arief, terdapat sejumlah bangunan di kompleks UIN Syarif Hidayatullah yang memang bisa digunakan oleh publik, salah satunya adalah Masjid Fathullah.

Selain itu, terdapat bangunan lain yang memang disewakan untuk kegiatan masyarakat umum, yakni Hotel atau Wisma Syahida Inn.

"Nah kejadian tahun 2014 itu terkait dengan dua tempat, di Masjid Fathullah dan Wisma Syahida Inn," kata Arief.

Meski begitu, Arief tidak dapat memastikan apakah ada sosok Munarman dalam kegiatan baiat anggota ISIS kala itu, dan sejauh mana keterlibatannya.

Pihak rektorat baru mengetahui adanya aktivitas terkait bait ISIS itu di li

"Kalau yang itu kami enggak tahu. Kami tidak tahu apakah di belakangnya ada Pak Munarman atau mungkin siapapun," ungkap Arief.

"Saya enggak bisa ya memastikan. Karena itu betul-betul post factum. Karena kami tahu setelah kejadian itu," sambungnya.

Terungkap di sidang bom Thamrin

Kegiatan pengambilan sumpah setia para simpatisan ISIS di Kampus UIN Jakarta terungkap ke publik pada sidang kasus peledakan bom di Jalan MH Thamrin dengan terdakwa Aman Abdurrahman. Bom Tharin terjadi pada Januari 2016.

Berdasarkan catatan Kompas.com, pada 13 Maret 2018 dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Adi Jihadi memberikan kesaksian bahwa dia sempat melakukan baiat kepada pimpinan ISIS di UIN Jakarta.

Anggota Majelis Hakim, Irwan, bertanya apakah Adi pernah mengikuti acara baiat ISIS. Adi pun mengakuinya.

"Waktu itu bareng-bareng semuanya. Saya mengikuti sumpah. (Oleh)ngkungan kampusnya jauh setelah kegiatan itu digelar Fauzan Anshori waktu di UIN," jawab Adi.

"Baiat apa?" tanya Irwan.

"Tentang sumpah setia kepada amirul mukminin. Untuk rincinya saya lupa. Itu (tahun) 2014," kata Adi.

Setelah itu, Jaksa penuntut umum (JPU) Nana Riana menanyakan siapa amirul mukminin yang dimaksud Adi.

"Baiat kepada amirul mukminin siapa?" tanya Nana.

"Abu Bakr al-Baghdadi," jawab Adi.

Setelah persidangan, Adi merinci kegiatan baiat yang diungkapnya di persidangan kepada wartawan.

Menurut Adi, ada sekitar 500 orang yang melakukan baiat kepada pimpinan ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, di UIN Jakarta.

Dalam kasus bom Thamrin, Adi berperan sebagai penyalur uang 30 ribu dollar AS yang didapat dari seseorang atas perintah kakaknya, Iwan Darmawan Muntho alias Rois.

Rois merupakan rekan terdakwa Maman Abdurahman di Lembaga Pemasyarakatan Nusakembangan, Cilacap, Jawa Tengah. Adi mulanya tidak tahu uang itu digunakan untuk keperluan bom Thamrin. Dia baru mengetahuinya saat diperiksa penyidik Densus 88 Antiteror.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/29/10235721/munarman-baiat-isis-di-uin-jakarta-dan-sidang-bom-thamrin

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke