Salin Artikel

Kota Bogor Bentuk Satgas Khusus, 15.000 Petugas Disebar Pantau Pemudik

BOGOR, KOMPAS.com - Kota Bogor, Jawa Barat, membentuk Satuan Tugas (Satgas) kewaspadaan pemudik dan pendatang untuk mengawasi mobilitas masyarakat selama periode larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.

Kepala Kepolisian Resor Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan, 15.000 petugas gabungan akan disebar sampai ke tingkat RT, RW, kelurahan, dan kecamatan, untuk menjaring dan memonitor pergerakan orang yang datang maupun ke luar Kota Bogor.

"Dari tingkat RT, RW, kelurahan, kecamatan, semua akan turun memonitor. Sanksi kita akan bentuk dalam sebuah Perwali baru untuk menekan bagi pemudik yang memaksakan diri, bagi pendatang yg memaksakan diri," ungkap Susatyo, Selasa (4/5/2021).

Susatyo mengingatkan, ada wilayah aglomerasi yang masih diperbolehkan untuk mudik lokal, yaitu daerah yang masuk dalam kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Kata Susatyo, bagi yang akan melakukan perjalanan ke daerah Cianjur dan Sukabumi atau sebaliknya, akan dilakukan pengetatan khusus atau pengecekan.

"Ingat ada zonasi Jabodetabek, itu diperbolehkan mudik lokal. Plat F yang berakhiran S sampai Z maka kami akan lakukan prioritas pengetatan," kata Susatyo.

"Karena dari Bogor ke Cianjur atau Sukabumi dan sebaliknya itu dianggap sebagai mudik di luar zona," sambungnya.

Lebih lanjut, petugas juga turut memantau kondisi pusat perbelanjaan ataupun pasar tradisional jelang Lebaran.

Jika ada penumpukan pengunjung akan dilakukan penutupan sementara, baik itu akses masuk maupun akses jalan menuju ke lokasi tersebut.

“Ini merupakan upaya untuk menekan mobilitas. Kami mengimbau agar warga Kota Bogor memanfaatkan pusat perbelanjaan terdekat dari lokasi tempat tinggal. Jadi tidak semua harus di pusat kota, karena itu risiko terpapar Covid lebih tinggi,” pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/04/19235321/kota-bogor-bentuk-satgas-khusus-15000-petugas-disebar-pantau-pemudik

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke