BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana akan menambah tempat pusat isolasi untuk pasien Covid-19.
Saat ini, Pemkot Bogor baru mempunyai satu tempat isolasi pasien Covid-19 yang terletak di Pusat Pendidikan Pelatihan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Bima menuturkan, penambahan tempat isolasi dilakukan untuk mengantisipasi ledakan kasus Covid-19 di Kota Bogor yang saat ini terus mengalami peningkatan.
"Kita menjajaki juga tempat isolasi lain selain di BPKP. Jadi ada satu lokasi yang sedang kita siapkan juga sehingga kalau terjadi ledakan bisa di bawa ke situ," ucap Bima, Selasa (15/6/2021).
Bima menambahkan, Gubernur Ridwan Kamil juga telah menaikkan status kewaspadaan wilayah Jawa Barat menjadi siaga satu Covid-19.
Hal itu didasari atas meningkatnya angka kasus Covid-19 secara nasional.
Ia mengungkapkan, dari hasil rapat bersama Gubernur Ridwan Kamil, ditengarai peningkatan angka kasus Covid-19 akibat arus mudik pada Lebaran 2021.
Selain itu, kata Bima, meningkatnya kasus Covid-19 karena kemungkinan adanya varian baru virus Corona turut menjadi pembahasan.
"Gubernur menyampaikan bahwa ini situasinya siaga satu. Kemungkinan karena arus mudik dan kemungkinan varian baru, tapi yang ini belum ditemukan. Tapi tidak tertutup itu ada, kemungkinan besar ada," bebernya.
Berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, skoring kasus Covid-19 Kota Bogor saat ini sudah menginjak di angka 1,91. Artinya, jika angka terus meningkat, Kota Bogor bisa naik status ke zona merah penyebaran Covid-19.
Selain itu, positive rate pada minggu ini juga mengalami kenaikan dari 12,1 persen menjadi 15,7 persen. Keterisian tempat tidur di pusat isolasi BPKP Ciawi juga naik dari 51 persen menjadi 82 persen.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/15/20261951/kasus-covid-19-meningkat-pemkot-bogor-tambah-tempat-pusat-isolasi