Salin Artikel

Baru Buka Satu Hari, Tower 8 Wisma Atlet Pademangan Terima 662 Pasien Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Letkol Laut M Arifin mengatakan Tower 8 Wisma Atlet Pademangan telah dibuka untuk menampung pasien Covid-19 yang jumlahnya terus bertambah.

Baru satu hari dibuka, tower 8 sudah menerima 662 pasien.

"Untuk Pademangan sendiri tower 8 baru dibuka satu hari pasien yang masuk sudah 662, jadi dalam perhitungannya kalau sekali masuk segitu," kata Arifin saat ditemui di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (18/6/2021).

Menurut Arifin, apabila hal ini terus terjadi, Tower 8 bisa penuh hanya dalam waktu tiga hari.

"Dan saya lihat dari grup puskesmas masih tracing dan tracking dan masih banyak yang positif. Kalau katakanlah 600, tower 8 itu hanya mampu (menampung) 1.569, ya paling tiga hari, kalau segitu terus ya sudah penuh," lanjutnya.

Arifin menambahkan, keterisian Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet sudah mencapai 78 persen per Jumat.

"Kemudian pasien yang kita rawat di Wisma Atlet Kemayoran berjumlah 5.812 hampir tembus 6.000 jadi kita keterisiannya sudah 78,60 persen tinggal 21 persen," ujarnya Arifin.

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang masih terus meningkat, Pemprov DKI sudah menargetkan Rusun Nagrak, Cilincing, menjadi tempat isolasi pasien Covid-19.

Adapun Rusun Nagrak terdiri dari 14 tower, di mana tower 1-5 akan digunakan sebagai tempat isolasi, tower 11-14 sudah berpenghuni dan sisanya masih kosong.

Dalam satu tower, terdiri dari 16 lantai dan masing-masing lantai memiliki 17 kamar.

Rusun Nagrak memiliki kamar tipe 36, menyediakam fasilitas ruang tamu, dua kamar tidur, kamar mandi di dalam, wastafel dan balkon.

Nantinya BPDB DKI Jakarta akan melemgkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/18/18160291/baru-buka-satu-hari-tower-8-wisma-atlet-pademangan-terima-662-pasien

Terkini Lainnya

Muncul Poster Budisatrio-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Pengamat: Itu Kode Serius

Muncul Poster Budisatrio-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Pengamat: Itu Kode Serius

Megapolitan
Pekerja di Jakarta: Kalau Sudah Punya Rumah, Tapera untuk Apa?

Pekerja di Jakarta: Kalau Sudah Punya Rumah, Tapera untuk Apa?

Megapolitan
Soal Kabar Kaesang Duet dengan Keponakan Prabowo di Pilkada 2024, DPW PSI: Belum Terima Informasi Pusat

Soal Kabar Kaesang Duet dengan Keponakan Prabowo di Pilkada 2024, DPW PSI: Belum Terima Informasi Pusat

Megapolitan
Pedagang Kopi Keliling di Tanah Abang Terjaring Razia Jukir

Pedagang Kopi Keliling di Tanah Abang Terjaring Razia Jukir

Megapolitan
Muncul Foto Budisatrio Djiwandono dan Kaesang for Jakarta, Gerindra : Itu Aspirasi Masyarakat

Muncul Foto Budisatrio Djiwandono dan Kaesang for Jakarta, Gerindra : Itu Aspirasi Masyarakat

Megapolitan
Endah Kaget Motornya Diangkut Dishub di Depan Mata, padahal Dijamin Aman oleh Jukir

Endah Kaget Motornya Diangkut Dishub di Depan Mata, padahal Dijamin Aman oleh Jukir

Megapolitan
Tukang Bubur: Saya Lebih Percaya Tapera Dikelola Swasta Dibandingkan Pemerintah

Tukang Bubur: Saya Lebih Percaya Tapera Dikelola Swasta Dibandingkan Pemerintah

Megapolitan
Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Pengamat Sebut Anies Akan Berhadapan dengan Sejumlah Nama di Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Setuju Upah Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Tak Setuju Upah Dipotong Tapera, Pekerja di Jakarta: Gaji Sudah Pas-pasan

Megapolitan
Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Megapolitan
Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Megapolitan
KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Megapolitan
Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Megapolitan
Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke