Salin Artikel

Joko Meninggal Bukan karena Vaksin Covid-19, Pemkot Tangerang Tetap Beri Bantuan ke Keluarganya

Meski Joko meninggal beberapa hari setelah disuntik vaksin, kematiannya disimpulkan tidak berkaitan dengan vaksinasi Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaludin berujar, pihaknya bakal memberikan bantuan berupa jaminan pendidikan kepada kedua anak Joko mulai jenjang SD hingga SMP.

Rencananya, Disdik juga akan mencantumkan kedua anak Joko sebagai penerima program Tangerang Cerdas.

Kata Jamaludin, penerima program tersebut akan menerima uang operasional sebesar Rp 80.000-Rp 100.000 setiap bulannya.

"Jadi, nanti akan kami kawal untuk mendapatkan (program) Tangerang Cerdas. Tiap bulan kami akan bantu terkait dengan hal lain," papar Jamaludin dalam rekaman suara, Kamis (1/7/2021).

Dia berujar, kedua anak Joko akan dimasukkan ke SD yang dipilih langsung oleh Disdik Kota Tangerang.

"Nanti sekolahnya di mana, saya akan temui kepala sekolahnya," ungkap Jamaludin.

Selain menerima bantuan dari Disdik Kota Tangerang, keluarga Joko juga diberi bantuan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang.

Kabid Pemberdayaan Sosial Dinsos Kota Tangerang Eep Ruli berujar, jajarannya akan mencantumkan keluarga Joko ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Dinsos.

Kata Eep, keluarga yang tercantum dalam DTKS berhak menerima bantuan dari program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai (BNPT).

"Tadi saya sudah perintahkan untuk diinput di program supaya mereka masuk ke DTKS," ucapnya dalam rekaman suara yang sama, Kamis.

Keluarga Joko akan menerima bantuan dari PKH dan BNPT secara rutin setelah terdaftar di DTKS.

"Setalah masuk ke DTKS, baru akan rutin dapat program selama program masih ada," ungkap dia.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa yang menimpa Joko diinvestigasi oleh Komisi Nasional Penanggulangan dan Pengkajian Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI).

Komnas PP KIPI merilis hasil investigasi mereka pada Selasa (29/6/2021).

Setidaknya ada empat kesimpulan yang dijadikan dasar bahwa kematian Joko bukan akibat vaksinasi Covid-19.

Adapun diketahui bahwa Joko divaksinasi di Pinang, Kota Tangerang, pada 15 Juni 2021, bersama istrinya yang bernama Putri Rahmawati (31).

Delapan hari setelah itu, tepatnya pada 23 Juni 2021, Joko meninggal dunia.

Penyebab kematian Joko langsung diinvestigasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Komnas PP KIPI, serta beberapa instansi pemerintah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/01/22405491/joko-meninggal-bukan-karena-vaksin-covid-19-pemkot-tangerang-tetap-beri

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke