Salin Artikel

Bekasi Darurat Covid-19: 80 Persen Terpaksa Isolasi Mandiri hingga Antrean Jenazah di TPU

Mayoritas pasien yang menjalani isolasi mandiri ini pun tak jarang mengalami perburukan. Akan tetapi, banyak dari mereka tak bisa mendapat pertolongan tepat waktu karena fasilitas kesehatan lumpuh.

Angka kematian pasien-pasien isolasi mandiri di Bekasi pun melonjak. Antrean jenazah di TPU Padurenan tak terelakkan.

Jangan bayangkan kondisi rumah sakit rujukan di Bekasi penuh sesak. Gambaran terakhir yang viral di media sosial, pasien bahkan harus dirawat di aspal luar gedung hingga di mobil pikap.

Bekasi kini dalam fase kritis, darurat menghadapi lonjakan gelombang kedua Covid-19.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pihaknya terus berupaya agar jumlah pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit tidak membeludak.

"Caranya adalah dengan melibatkan pengurus lingkungan untuk melakukan 'penanganan preventif dari hulu agar dapat disekat," ujar Rahmat kepada TribunJakarta.com, Senin (28/6/2021).

Mayoritas jalani isolasi mandiri

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Vevie Herawati mengatakan, pada 5 Juli lalu, jumlah warga Kota Bekasi yang terinfeksi Covid-19 dan tengah menjalani isolasi mandiri mencapai 3.738 orang.

Di hari yang sama, berdasarkan data laman corona.bekasikota.go.id, jumlah keseluruhan pasien Covid-19 di Kota Bekasi yang sedang menjalani isolasi atau perawatan secara adalah 4.676 orang.

Artinya, sekitar 80 persen pasien Covid-19 di daerah itu sedang menjalani isolasi mandiri.

Untuk informasi, Kota Bekasi memiliki daya tampung 2.107 tempat tidur untuk menampung pasien Covid-19, seperti dilansir Tribunnews.com.

Adapun jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 jauh lebih banyak dari itu.

Angka kematian tinggi

Menjalani isolasi mandiri dalam serba keterbatasan bukanlah kondisi yang ideal bagi pasien Covid-19, apalagi yang menunjukkan gejala berat.

Tingginya angka isolasi mandiri pada pasien Covid-19 di Kota Bekasi membuat angka kematian terhadap pasien juga ikut tinggi.

Koalisi Lapor Covid-19 mencatatkan, selama periode Juni hingga 6 Juli 2021, setidaknya 76 warga Kota Bekasi yang terpapar Covid-19 meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri.

Hal ini membuat Kota Bekasi menjadi daerah dengan angka kematian tertinggi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri, tulis Kompas.id.

Rahmat Effendi, saat ditemui pada Senin (5/7/2021) di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, tak membantah tingginya kasus kematian pasien Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

Kepala Dinas Pertamanan, Kawasan Permukiman, dan Pemakaman (Disperkimtan) Kota Bekasi Jumhana Lutfi menyatakan adanya lonjakan pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Lonjakan pemakaman tersebut terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padurenan Kota Bekasi.

Dalam dua minggu terakhir, rata-rata terdapat 72 jenazah pasien Covid-19 dimakamkan di TPU yang berlokasi di Kecamatan Mustikajaya itu.

"Jadi dalam dua minggu itu rata-rata sekitar 72 (jenazah) per hari," ujar Lutfi kepada Kompas.com, Rabu (7/7/2021).

Lutfi berujar, lonjakan luar biasa terjadi dalam dua hari terakhir. Bahkan, sudah menyentuh angka 100 jenazah per hari.

"Bahkan dua hari kemarin tinggi, 117 pada 5 Juli 2021, dan 113 pada 6 Juli kemarin. Dua hari ini melonjak," ujar dia.

Untuk antisipasi lonjakan, Lutfi juga menambah jam operasional pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, menjadi 24 jam nonstop.

"Awalnya kami melayani pemakaman dari jam 7 sampai jam 5 sore, sekarang ditambah jamnya menjadi 24 jam melakukan pelayanan pemakaman," ujar dia.

Untuk memberikan pelayanan pemakaman jenazah pasien Covid-19, pihaknya membagi tiga sif yang terdiri dari 48 orang dalam delapan regu.

"Petugas kami bagi sif, yang pertama dari jam 6 sampai jam 5, itu empat regu (enam orang). Sif kedua jam 5 sore sampai jam 12 malam, itu dua regu. Selanjutnya jam 12 malam sampai jam 6 pagi, itu dua regu," ujar dia.

Jumlah petugas tersebut, menurut Jumhana, sudah bertambah dibandingkan sebelumnya yang hanya terdiri dari 25 petugas.

Antrean ambulans

Tingginya angka kematian pasien Covid-19 di Bekasi juga bisa terlihat dari sebuah video viral di media sosial.

Video itu menampilkan antrean ambulans yang akan bergantian masuk TPU Padurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Jumhana Lutfi mengonfirmasi kejadian tersebut. Menurut dia, ambulans antre akibat datang secara bersamaan.

"Antre karena datangnya berbarengan," ujar Lutfi.

Antrean yang terjadi di TPU Padurenan bukan dalam arti akibat kewalahannya petugas di lapangan.

"Definisi ngantre bukan seperti orang antre gambil tiket, tapi berbarengan, sekali datang empat atau lima mobil," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/08/13081281/bekasi-darurat-covid-19-80-persen-terpaksa-isolasi-mandiri-hingga-antrean

Terkini Lainnya

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke