Salin Artikel

Senam hingga Menggambar Bersama Jadi Aktivitas Pasien Anak di RS Wisma Atlet

Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran punya cara tersendiri dalam menghibur anak-anak yang tengah menjalani isolasi. Setiap pagi, anak-anak dikumpulkan di lapangan terbuka untuk melakukan aktivitas yang bisa menghibur mereka.

"Jadi kami mengadakan berbagai kegiatan untuk anak-anak ini seperti nyanyi bersama, senam bersama, lalu mereka juga menggambar bersama-sama," kata Penanggung Jawab Customer Care Wisma Atlet Kemayoran, Mina Febriyani, kepada Kompas.com, Selasa (13/7/2021).

Menurut Mina, aktivitas yang dilakukan bersama-sama di luar ruangan itu akan membantu mempercepat pemulihan anak-anak. Selain itu, kegiatan tersebut juga dinilai efektif karena keterbatasan petugas di RS Wisma Atlet.

Mina mengungkapkan, saat ini hanya ada dua dokter anak di RS Wisma Atlet. Karena itu, konseling khusus yang dilakukan satu per satu ke kamar pasien anak tidak memungkinkan untuk dilakukan.

"Sementara jumlah anak-anak di sini itu banyak banget. Kemarin saja sampai 100 lebih. Jadi kami mengadakan kegiatan bersama-sama di lapangan terbuka," ujar Mina.

Momen foto dan video anak-anak yang tengah berkegiatan di lapangan RS Wisma Atlet salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @decco_d.

Dalam foto dan video itu, anak-anak terlihat antusias bernyanyi dan berjoget bersama mengikuti irama lagu Baby Shark. Beberapa orang dengan aksesoris badut serta pakaian APD lengkap turut menghibur anak-anak tersebut.

Harus didampingi orangtua

Mina juga mengungkapkan, seluruh anak-anak yang masuk ke RS Wisma Atlet harus didampingi orangtua mereka. Jika orangtua tidak positif Covid-19 juga tetap harus menginap di Wisma Atlet agar bisa mendampingi sang anak.

"Semua anak usia 0-17 tahun harus didampingi orangtua," kata Mina.

Mina sendiri kebetulan memiliki dua anak yang saat ini tengah menjalani perawatan di RS Wisma Atlet. Kedua anaknya yang berusia 4 dan 7 tahun positif Covid-19 serta mengalami gejala seperti demam dan sesak nafas. Sementara Mina sendiri negatif Covid-19.

"Jadi saya selain bekerja juga menemani kedua anak saya di sini," kata dia.

Menurut Mina, para orangtua negatif Covid-19 yang mendampingi anak-anaknya diperlakukan sama dengan pasien positif, mulai dari mendapatkan makanan 3x1 hari, snak hingga multivitamin.

"Hanya saja kalau tidak sakit ya tidak dikasih obat, hanya vitamin saja," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/13/16425131/senam-hingga-menggambar-bersama-jadi-aktivitas-pasien-anak-di-rs-wisma

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke