"Jangan kan yang remaja ya, anak SD kelas satu aja yang belum tahu sekolah seperti apa itu senang sekali (dengan pembelajaran tatap muka)," kata Taga melalui telepon, Senin (30/8/2021).
Perasaan para siswa menggunakan seragam baru dan bertemu dengan para guru menjadi sumber rasa senang tersendiri. Taga melihat rasa senang para siswa tersebut antara lain saat melakukan inspeksi ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) 15 Cakung Barat.
"Jawabannya polos ditanya kamu senang enggak? Senaaaang gitu. Jadi itu pengejawantahan perwakilan suara anak-anak," ujar Taga.
Dia mengatakan, kegembiraan juga dirasakan para guru dan tenaga pengajar yang ikut dalam proses sekolah tatap muka. Kegembiraan makin terasa ketika pembiasaan positif hidup bersih dan sehat selama penerapan protokol kesehatan saat belajar mengajar.
Taga menjelaskan, kebiasaan baru di masa pandemi bisa menjadi penambah semangat belajar mengajar tatap muka.
Pemprov DKI Jakarta mulai menggelar pembelajaran tatap muka terbatas yang diikuti oleh 610 sekolah. Belajar tatap muka terbatas dilakukan pertama kali pada April 2021 dan berlangsung selama tiga pekan.
Belajar tatap muka terbatas kedua pada awal Juni 2021. Ketika baru berjalan sepekan sekolah tatap muka harus dihentikan karena lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta yang tidak terkendali. Setelah kasus Covid-19 melandai dan Jakarta berada dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3, sekolah tatap muka terbatas kembali digelar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/30/20042891/disdik-dki-siswa-senang-sambut-belajar-tatap-muka-terbatas