Salin Artikel

Patah Satu Tumbuh Seribu, Saat Mural-mural Baru Bermunculan Usai Penghapusan oleh Aparat

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi penghapusan mural yang bernada kritikan terhadap pemerintah ternyata tidak meredam semangat seniman jalanan untuk mengekspresikan keresahan mereka.

Ketika sejumlah mural dihapus di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk mural ‘Kami Lapar Tuhan’ di Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mural-mural baru justru bermunculan.

Di sebuah tembok di Jalan Kebagusan Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, misalnya, sebuah mural yang diduga memuat gambar Presiden Joko Widodo muncul.

Jokowi digambarkan sedang mengenakan baju hitam, tersenyum, dan mengacungkan jempol.

Di samping gambar tersebut ada tulisan yang berbunyi “AKU NYERAH PAKDEH”. Di bagian bawah gambar Jokowi tertulis “#IndonesiaWajibOK, nggak oke…? BORGOL”.

Seorang warga sekitar, Alvin (35) mengatakan, ia baru melihat mural tersebut pada Senin (30/8/2021) pagi.

Hari-hari sebelumnya, Alvin tidak melihat goresan itu di tembok yang biasa ia lalui setiap berangkat atau pulang kerja.

”Waktu saya pulang jam 10 malam hari Minggu kemarin belum ada. Pas pagi saya baru lihat," ujar Alvin saat ditemui Kompas.com, Selasa (31/8/2021).

Selain itu, sebuah mural baru juga muncul di kolong Fly Over Taman Cibodas, Kota Tangerang, Banten, yang bertuliskan “DIPENJARA KARNA LAPAR”.

Seorang pedagang di sekitar lokasi mengatakan bahwa mural tersebut dibuat oleh sejumlah pemuda pada Kamis (19/8/2021).

Hanya saja, tidak lama berselang, sejumlah petugas datang ke lokasi dan menghapus coretan tersebut.

Berawal dari mural Jokowi:404 not found

Sebelumnya, aksi penghapusan mural ini menjadi viral dan tampak tidak berkesudahan usai aparat menghapus mural Jokowi 404:not found yang terletak di dinding terowongan inspeksi Batuceper, Kota Tangerang.

Pakar mengatakan bahwa karya seni itu merupakan simbol protes yang tidak membahayakan.

Ini malah menunjukkan adanya kebuntuan atau sumbatan pada saluran aspirasi di ruang-ruang lain, seperti ditulis BBC.com.

Namun, alih-alih mengoreksi kebijakan, pemerintah malah mengambil langkah yang tidak tepat dengan menghapus aspirasi tersebut.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi bahkan menyebut mural-mural yang ada provokatif. Pihaknya tidak akan membiarkan murla tersebut ada, ujar Irwandi.

"Kita enggak mendukung lah mural begitu. Pemkot tidak membolehkan," kata Irwandi, Kamis (26/8/2021).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dirinya mendukung mural di jalanan Jakarta asalkan bertuliskan pesan-pesan yang baik.

"Kalau ekspresi begitu semua kita izinkan, nanti se-Jakarta ekspresi begitu, kami lapar butuh makan. Enggak mendidik lah," katanya, merujuk mural di Kebon Kacang yang saat ini sudah dihapus.

(Penulis : Wahyu Adityo Prodjo/ Editor : Jessi Carina)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/31/16072961/patah-satu-tumbuh-seribu-saat-mural-mural-baru-bermunculan-usai

Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke