Targetnya, 22.000-25.000 pelajar menerima vaksin Covid-19 sampai 10 September 2021 mendatang dalam program ini.
Meskipun demikian, ternyata target tersebut menyimpan masalah. Data 22.000-25.000 pelajar yang diproyeksikan menerima vaksin Covid-19 hingga Jumat nanti ternyata belum "dibersihkan".
Di SMPN 8 Kota Depok, misalnya. Hari ini, sekolah tersebut dijadikan lokasi penyuntikan vaksin Covid-19 untuk 5.000 pelajar.
Jumlah petugas screening dan vaksinator pun sudah disiapkan untuk 5.000 pelajar, dengan kemampuan menyuntik yang diklaim mencapai 800 orang dalam sejam.
"Jadi setelah dipersiapkan kurang lebih satu minggu, dari 5.000 ternyata data yang masuk hanya 1.500," ujar Raden Panji Nurjaman, Wakil Kepala SMPN 8 Kota Depok Bidang Sarana dan Prasarana, ketika ditemui pada Selasa (7/9/2021).
"Kenapa? Karena setelah diverifikasi, anak-anak kita sudah banyak yang vaksin, jadi vaksin mandiri di luar, seperti itu," ia menambahkan.
Eks Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin, juga mengungkapkan masalah senada.
Thamrin yang per hari ini ditunjuk sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok yang baru efektif pekan itu mengakui bahwa data yang ada saat ini belum "bersih".
"Perlu di-clearance lagi. Input data itu kan di awal, begitu diinput ternyata anak ini ada yang belum 12 tahun, ada yang penyintas Covid-19, ada juga yang orangtuanya masih (ber-KTP) DKI Jakarta," ujar Thamrin ketika ditemui pada Selasa siang.
"Anak-anak kemarin daftar, sudah daftar di sekolah kita tunggu ternyata tidak datang. Ada yang datang ternyata NIK-nya bukan Depok," lanjutnya.
Thamrin berharap agar masing-masing sekolah yang bertugas mendata murid-muridnya yang akan ikut gebyar vaksinasi untuk membersihkan dulu data itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/07/15133451/gebyar-vaksin-covid-19-pelajar-di-depok-ternyata-banyak-murid-sudah