Salin Artikel

Januari-September, DLH Temukan 7 TPS Ilegal di Kota Tangerang

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang menemukan tujuh tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal yang beroperasi di wilayah tersebut selama Januari-September 2021.

Kabid Kebersihan DLH Kota Tangerang Yudi Pradana mengungkapkan, dari tujuh TPS itu, enam di antaranya berada di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.

Kemudian, satu TPS ilegal ditemukan di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

"Kalau selama ini, tahun 2021, kita temukan satu di Pinang," sebutnya melalui sambungan telepon, Senin (27/9/2021).

"Sama yang enam kemarin ditemukan bersama KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)," lanjutnya.

Yudi berujar, DLH Kota Tangerang telah menyegel TPS ilegal yang berada di Pinang.

Kemudian, DLH dan KLHK juga telah menutup enam TPS liar yang ditemukan di Neglasari.

"Yang TPS liar di Pinang, itu langsung kita tindak, kita segel. Pembuang sampahnya ketahuan dari mana, langsung kita panggil. Yang enam (TPS ilegal) juga kan disegel," papar Yudi.

Menurut dia, pihaknya selalu mengawasi wilayah-wilayah di Kota Tangerang yang berpotensi dijadikan sebagai TPS liar.

Yudi mengaku tidak kesulitan untuk melakukan pengawasan.

Di satu sisi, dia juga mengaku bahwa ada TPS liar yang dibangun seseorang setelah pihaknya melakukan pengawasan.

"Bukan sulit, kadang-kadang pada saat itu belum kita temukan, tapi besoknya baru muncul, gitu," ungkapnya.

Yudi sebelumnya mengatakan, DLH Kota Tangerang bekerja sama dengan Satpol PP untuk mengawasi enam TPS liar yang disegel KLHK pada Kamis pekan lalu.

Dia menegaskan, warga sekitar dilarang untuk beraktivitas di TPS ilegal itu lantaran telah disegel KLHK.

Yudi berujar, sejak enam TPS itu disegel hingga hari Senin ini, tidak ada warga yang beraktivitas selama DLH melakukan pengawasan bersama Satpol PP Kota Tangerang.

Namun, karena tidak melakukan pengawasan selama 24 jam, Yudi mengaku bahwa dia tak bisa memastikan apakah memang tidak ada warga yang kembali beraktivitas di TPS ilegal itu.

Dia menambahkan, jika memang ada warga yang masih beroperasi di enam TPS liar itu, DLH bakal melapor ke KLHK selaku pihak yang menyegel enam titik itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/27/21043841/januari-september-dlh-temukan-7-tps-ilegal-di-kota-tangerang

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke