Salin Artikel

Kasus Covid-19 di Sekolah, Murid di Kota Tangerang Diimbau Periksakan Diri Saat Bergejala

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengimbau seluruh murid SMP yang sedang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) agar segera memeriksakan diri saat mengalami gejala Covid-19.

Imbauan itu disampaikan Arief sebagai tindak lanjut temuan kasus positif Covid-19 pada 25 murid, seorang guru, dan seorang staf tata usaha (TU).

Mereka diketahui positif Covid-19 berdasarkan tes PCR yang dilakukan di SMP yang menggelar PTM terbatas.

"Apabila ada gejala ringan aja, pilek batuk, sudah silakan ke puskesmas untuk testing gratis. Jadi, jangan sampai akhirnya jadi klaster (Covid-19)," imbau Arief saat ditemui di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (30/9/2021).

Di satu sisi, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang juga akan melakukan skrining Covid-19 di SMP yang menggelar PTM terbatas.

Rencananya, Pemkot Tangerang bakal melakukan skrining Covid-19 dengan cara tes PCR kepada murid-murid secara acak dari setiap kelas di SMP.

"Kemarin diarahkan Menkes (Menteri Kesehatan) bikin pooling sistem. Jadi satu kelas diambil sampel satu saja. Kalau ada yang positif, baru diperiksa satu-satu," tutur Arief.

Selain itu, Pemkot Tangerang telah membatalkan penerapan PTM di 15 SMP yang murid, guru, atau staf TU-nya positif Covid-19 mulai hari ini.

Penutupan itu dilakukan hingga 10-15 hari ke depan.

"Semalam sudah dibahas antara Dindik (Dinas Pendidikan) dan Dinkes (Dinas Kesehatan), jadi sekolah-sekolahnya diliburkan dulu sementara," ucapnya.

Kemudian, Arief juga mewajibkan semua guru SMP negeri dan swasta yang mengajar langsung di sekolah disuntik vaksin Covid-19.

Dia menegaskan, guru yang belum divaksinasi Covid-19 dilarang memasuki area sekolah.

Hal tersebut serupa dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di kantor, di mana pegawai yang belum disuntik vaksin Covid-19 dilarang masuk kantor.

"Jadi, (guru) belum divaksin enggak boleh masuk sekolah. Sama dengan kebijakan aplikasi PeduliLindungi buat di kantor-kantor. Kalau dia belum divaksin, enggak boleh masuk ke kantor," ujarnya.

Sejumlah langkah yang dilakukan Pemkot Tangerang itu merupakan upaya untuk mencegah terjadinya klaster Covid-19 di SMP yang menghelat PTM.

Arief sebelumnya menuturkan, tes PCR dilakukan terhadap total 1.000 murid, guru, hingga staf TU, pada 28-29 September 2021.

Hasilnya, sebanyak 25 murid, seorang guru, dan seorang staf TU terpapar Covid-19.

Arief mengungkapkan bahwa murid, guru, dan staf TU yang terpapar Covid-19 tersebut sudah divaksinasi Covid-19.

Kemudian, rata-rata hasil CT value dari semua yang terpapar itu di atas 30.

Dari 27 orang itu, sebanyak 25 di antaranya termasuk pasien tanpa gejala. Dua orang lainnya tergolong pasien bergejala ringan, seperti batuk dan pilek.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/30/16484171/kasus-covid-19-di-sekolah-murid-di-kota-tangerang-diimbau-periksakan-diri

Terkini Lainnya

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke