Salin Artikel

Anies: Musim Hujan Boleh Datang dan Pergi, tapi Jangan Sampai Ada Korban Jiwa

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap jangan sampai bencana yang diakibatkan musim hujan di Jakarta kembali merenggut korban jiwa.

Meminimalisir korban jiwa saat bencana banjir, kata Anies, adalah prioritas utama Pemprov DKI Jakarta.

"Musim hujan boleh datang dan pergi, tapi jangan sampai menyisakan kematian karena hujan," ujar Anies dalam rekaman suara saat apel siaga bencana musim hujan, Rabu (13/10/2021).

Anies mengatakan, penyebab kematian pada musim hujan seringkali bukan karena banjir, melainkan sengatan listrik.

Untuk itu dia meminta agar seluruh pihak, baik masyarakat maupun Pemprov DKI Jakarta selalu mengantisipasi kejadian itu.

"Artinya antisipasi dari awal, penyebab paling banyak kematian pada saat musim hujan adalah sengatan listrik," tutur Anies.

Selain sengatan listrik, Anies mengatakan, angka kematian akibat bencana banjir adalah kasus hanyut.

"Jarang, tapi bisa terjadi," kata dia.

Guna meminimalisir angka korban jiwa akibat bencana musim hujan, kata Anies, menjadi prioritas dan key performance indicator (KPI) paling utama untuk Pemprov DKI Jakarta.

"KPI pertama, bahwa tidak ada korban jiwa, seluruh warga selamat di masa bila sampai terjadi genangan," tutur Anies.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/13/11552841/anies-musim-hujan-boleh-datang-dan-pergi-tapi-jangan-sampai-ada-korban

Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke