Salin Artikel

Wagub DKI Singgung Masalah Listrik dan Puntung Rokok Penyebab Kebakaran di Ibu Kota

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyinggung masalah penggunaan listrik dan sampah puntung rokok yang kerap menjadi penyebab kebakaran di Ibu Kota.

Menurut dia, penggunaan daya listrik secara berlebihan berpotensi terjadinya korsleting yang menjadi salah satu pemicu kebakaran.

"Perlu dukungan dan partisipasi publik dan masyarakat untuk selalu berhati-hati jangan sampai daya listrik melebihi dari kapasitas, terjadi korsleting," ujar Ariza dalam keterangannya, Minggu (17/10/2021).

Di samping itu, kebakaran juga kerap terjadi karena sampai saat ini masyarakat masih sering membuang puntung rokok secara sembarangan.

Alhasil, bara api merembet ke barang mudah terbakar dan menyebabkan terjadinya kebakaran.

"Kemudian juga buang puntung rokok. Seperti beberapa waktu lalu, kebakaran disebabkan puntung rokok yang dibuang sembarang," kata Ariza.

Untuk itu dia meminta masyarakat untuk lebih berpartisipasi dalam pencegahan kebakaran dengan memahami bahaya penggunaan daya listrik berlebihan, dan membuang puntung rokok sembarangan.

"Kita selalu mengupayakan berbagai program pencegahan terkait kebakaran. Namun demikian perlu dukungan dan partisipasi publik," pungkasnya

Sebelumnya, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, terdapat 1.132 kasus kebakaran di Jakarta sejak awal 2021 hingga Jumat (8/10/2021).

"Tahun 2019 itu ada 1.598 kasus, tahun 2020 ada 1.143 kasus, dan 2021 ada 1.132 kasus kebakaran," kata Satriadi, Jumat (8/10/2021), malam.

Berdasarkan data kasus kebakaran sejak Januari hingga September 2021, Jakarta Selatan menjadi kota yang paling banyak mengalami kejadian kebakaran dengan 328 kasus.

Di posisi kedua Jakarta Timur dengan 254 kasus, Jakarta Barat dengan 238 kasus, Jakarta Utara dengan 166 kasus, dan Jakarta Pusat dengan 146 kasus.

Berdasarkan penyebab, mayoritas kebakaran disebabkan listrik, yaitu 61,4 persen, gas 9,5 persen, pembakaran sampah 5,9 persen, rokok 2,1 persen, lilin 0,2 persen, dan penyebab lainnya sebesar 20,8 persen.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/17/20493221/wagub-dki-singgung-masalah-listrik-dan-puntung-rokok-penyebab-kebakaran

Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke