Salin Artikel

Kronologi Kebakaran Lapak Kayu di Tapos, Kabel Listrik Korsleting dan Jatuh ke Kasur

DEPOK, KOMPAS.com - Lapak penjualan kusen kayu di Jalan Kemang RT 001 RW 010 Sukatani, Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, terbakar pada Rabu (24/11/2021) sore.

Penyebab kebakaran diduga berawal dari korsleting listrik.

Komandan Regu Grup A Pos Cimanggis Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Ahmad mengatakan, kebakaran berawal saat api dari korsleting jatuh ke kasur yang berada di dalam lapak kusen.

Lapak kusen tersebut diketahui dihuni oleh pekerja lapak.

"Korsleting listrik kabelnya jatuh ke kasur. Terus merambat ke kusen-kusen ini," kata Ahmad dalam keterangan, Rabu (24/11/2021) malam.

Ahmad menyebutkan, api langsung merambat dan menimbulkan kebakaran besar. Ahmad mengatakan, material dari lapak kayu tersebut membuat api merambat dengan cepat.

Ahmad mengatakan, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok mengerahkan lima unit mobil pompa.

Pengerahan terdiri dari dua unit mobil dari Pos Tapos masing-masing berkapasitas 4.000 liter, dua unit mobil dari pos Cimanggis masing-masing berkapasitas 4.000 meter, dan satu unit mobil berkapasitas 4.000 liter dari Pos Merdeka.

"Tadi satu jam sudah selesai. Ini lagi pendinginan. Karena kayu jadi agak lama. Sudah gitu kondisi angin gini," lanjut Ahmad.

Sementara itu, pemilik lapak kayu yang terbakar, Hadi mengatakan, bangunan yang terbakar merupakan semi permanen.

Saat terbakar, ada dua pekerja yang sedang tak bekerja.

"Kalau soal kerugian saya enggak tahu. Mohon maaf ya saya masih syok. Ini lapak sudah satu tahun," kata Hadi saat dikonfirmasi, Rabu malam.

Proses pemadaman sempat terkendala sumber air. Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Welman Naipospos mengatakan, sumber air sulit ditemukan di sekitar lokasi kebakaran.

"Lokasi (kebakaran) jauh dari sumber air sehingga mobil pemadam harus tiga kali balik ambil air di kali. Lokasi kalinya agak jauh dari lokasi kebakaran. Informasinya sekitar satu kilometer dari lokasi kebakaran," tambah Welman.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/24/21503391/kronologi-kebakaran-lapak-kayu-di-tapos-kabel-listrik-korsleting-dan

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke